Rupiah Terkoreksi Pagi Ini, Data Manufaktur China Bisa Jadi Penolong

Melemah 10,5 poin terhadap dolar AS

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menunjukan pelemahan pada pembukaan perdagangan akhir bulan, Selasa (30/4/2024). Mata uang Garuda memulai pagi pada level Rp16.265,5 per dolar AS.

Menurut laporan Bloomberg, rupiah melemah sebanyak 10,5 poin dibandingkan dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya, yaitu Senin (29/4/2024), di mana kurs rupiah berada di Rp16.255 per dolar AS.

1. Pelaku pasar waspadai arah kebijakan moneter the Fed

Menurut pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra, rupiah masih berada di bawah tekanan terhadap dolar AS. Analisisnya menyoroti beberapa faktor kunci yang mempengaruhi arah pergerakan mata uang tersebut.

Pekan ini, para pelaku pasar dengan cermat menantikan hasil rapat kebijakan moneter bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) AS. Pernyataan dari the Fed mengenai prospek pemangkasan suku bunga acuan tahun ini menjadi fokus utama.

Data terkini mengenai inflasi AS, khususnya Core PCE Price Index pada Maret, menunjukkan inflasi masih sulit turun ke target 2 persen. Hal itu membuat peluang untuk pemangkasan suku bunga semakin kecil, yang pada gilirannya menjaga kekuatan dolar AS.

“Inflasi AS sulit turun ke target 2 persen sehingga peluang untuk pemangkasan suku bunga semakin mengecil. Ini yang menjaga dolar AS tetap kuat,” ujarnya.

Baca Juga: Rupiah Punya Peluang Balik ke Bawah Level Psikologis Rp16 Ribu Gak Ya?

2. Prospek manufaktur China bisa menahan pelemahan rupiah

Namun, pagi ini ada kabar yang sedikit menggembirakan dari sektor manufaktur China. Data PMI manufaktur China untuk periode April menunjukkan adanya pertumbuhan. Hal itu memberikan sentimen positif yang mungkin dapat menahan pelemahan rupiah lebih lanjut.

“Ini mungkin bisa memberikan sentimen positif dan menahan pelemahan rupiah lebih dalam,” tutur Ariston.

Tidak hanya itu, kenaikan indeks saham Asia juga menjadi faktor yang mendukung sentimen pasar terhadap aset berisiko secara keseluruhan. Hal itu memberikan harapan bahwa pelemahan rupiah hari ini dapat diredam.

3. Proyeksi pergerakan nilai tukar rupiah hari ini

Dalam proyeksinya, Ariston mencatat potensi pelemahan rupiah bisa mencapai kisaran Rp16.280 hingga Rp16.300 per dolar AS, dengan potensi support yang kuat di sekitar Rp16.200.

Dalam situasi ini, para pelaku pasar dan investor tetap waspada terhadap dinamika pasar global serta kebijakan moneter yang diumumkan oleh the Fed, sambil memperhatikan perkembangan ekonomi China dan sentimen pasar regional.

Baca Juga: Rupiah Terus Melemah, Akhirnya BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Bps

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya