Segini Anggaran Kemhan Selama Dipimpin Prabowo yang Disorot Anies
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengkritisi anggaran besar yang dimiliki Kementerian Pertahanan (Kemhan). Sebab, kementerian yang dipimpin oleh Prabowo Subianto yang juga capres nomor urut 2 itu pernah kebobolan atas peristiwa peretasan.
"Ironisnya Kementerian Pertahanan menjadi kementerian yang dibobol oleh hacker 2023, sebuah ironi. Karena itu kita ingin mengembalikan dan Rp700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu," kata Anies dalam debat capres, Minggu (7/1/2024).
Justru, kata Anies, anggaran sebesar itu digunakan untuk membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas. Dia sambil menyoroti lebih dari separuh tentara Indonesia tidak memiliki rumah dinas.
Baca Juga: CEK FAKTA: Anies Sebut Anggaran Kementerian Pertahanan Rp700 Triliun
1. Anggaran Kemhan selama dipimpin Prabowo
Dihimpun dari data yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), total anggaran Kemhan sejak 2020 hingga 2024 adalah Rp686,75 triliun.
Pada 2020, anggaran Kemhan mencapai Rp136,87 triliun (realisasi). Pada 2021, terjadi penurunan menjadi Rp125,89 triliun (realisasi).
Namun, pada 2022, terjadi kenaikan signifikan menjadi Rp150,43 triliun (realisasi). Di 2023, terjadi penurunan alokasi menjadi Rp134,3 triliun, namun kembali mengalami kenaikan pada tahun 2024 menjadi Rp139,26 triliun (alokasi).
Baca Juga: Anies Sentil Prabowo soal Alutsista: Utang Jangan Beli Bekas
Editor’s picks
2. Anggaran pertahanan Indonesia dinilai masih kurang
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menilai alokasi anggaran pertahanan Indonesia masih kurang. Dia menyebut anggaran untuk Kementerian Pertahanan 0,78 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Dia menyebut Indonesia butuh mengalokasikan anggaran 1-2 PDB untuk Kementerian Pertahanan demi mencapai Pertahanan 5.0.
"Pertahanan kita mesti masuk pada wilayah 5.0 dengan teknologi sakti, dengan rudal supersonic, senjata cyber, sensor quantum dan sistem senjata otonom. Dan, itu bisa dilakukan kalau anggaran dari Kemenham 1-2 persen dari PDB." ujar Ganjar, Minggu (7/1/2024).
3. Prabowo sebut rencananya banyak yang ditolak akibat COVID-19
Prabowo menjelaskan, meskipun dia sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) telah menyusun rencana, keputusan akhir tergantung pada sejumlah faktor, termasuk Menteri Keuangan (Menkeu).
Dia juga menyampaikan bahwa perubahan fokus akibat pandemi COVID-19 selama dua tahun terakhir telah mempengaruhi realisasi rencana tersebut, dengan beberapa usulan tidak disetujui oleh Menkeu.
"Saya sudah buat rencana tetapi yang menentukan, termasuk Menteri Keuangan, dan masalah yang kita hadapi, tolong memang sudah menjadi Menhan 4 tahun tetapi kita diganggu oleh COVID 2 tahun di mana terjadi refocusing. Jadi banyak yang kita ajukan tidak disetujui oleh Menkeu," tuturnya.
Baca Juga: Kata Jokowi soal Anies Bandingkan Gaji TNI Naik Lebih Banyak di Era SBY