Sejarah PTBA dari Zaman Belanda hingga Jadi Anggota Holding Tambang

Resmi dibentuk pada 1950

Jakarta, IDN Times - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjadi salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang mengalokasikan dana jumbo untuk disebar sebagai dividen kepada para pemilik saham.

PTBA membagikan dividen sebesar Rp12,6 triliun. Dividen tersebut adalah 100 persen dari laba bersih yang diraup perusahaan pada 2022. Dividen tunai per lembar saham yang diberikan sebesar Rp1.094,05.

Bukit Asam merupakan BUMN yang mengelola sumber daya alam pertambangan mineral dan batubara (minerba). Berikut sejarah berdirinya!

Baca Juga: PT Bukit Asam Cetak Laba Bersih Rp12,6 Triliun, Tumbuh 159 Persen!

1. Periode sebelum hingga awal kemerdekaan Indonesia

Sejarah PTBA dari Zaman Belanda hingga Jadi Anggota Holding TambangIlustrasi Tambang Batu bara (IDN Times/Aditya Pratama)

Semuanya dimulai pada masa kolonial Belanda, tepatnya pada 1923 hingga 1940, wilayah yang sekarang menjadi negara Indonesia mulai menggunakan metode penambangan bawah tanah. Pada periode tersebut mulai dilakukan produksi untuk kepentingan komersial, tepatnya sejak 1938.

Setelah berakhirnya kekuasaan kolonial Belanda, para pekerja Indonesia berjuang menuntut perubahan status tambang menjadi pertambangan nasional.

"Pada 1950, Pemerintah Republik Indonesia kemudian mengesahkan pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA)," demikian dikutip dari laman resmi PTBA.

Baca Juga: Laba Bersih Bukit Asam Rp10 T di Kuartal III-2022, Melesat 110 Persen

2. Resmi menjadi PT Bukit Asam dan melantai di bursa

Sejarah PTBA dari Zaman Belanda hingga Jadi Anggota Holding TambangKantor pusat PT Bukit Asam Perseroan (IDN Times/Dok. PTBA)

Kemudian, PN TABA berubah status menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Bukit Asam (Persero), selanjutnya disebut PTBA atau Perseroan.

Demi meningkatkan pengembangan industri pertambangan batu bara di Tanah Air, pemerintah menetapkan penggabungan Perum Tambang Batubara dengan PTBA pada 1990.

Pada 1993, pemerintah menugaskan PTBA untuk mengembangkan usaha briket batu bara. Hal itu sesuai dengan program pengembangan ketahanan energi nasional.

Kemudian, Bukit Asam melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode perdagangan "PTBA" pada 23 Desember 2002. Dengan demikian PTBA resmi menjadi perusahaan publik.

Baca Juga: Tak Hanya Truk Sampah, Pemkot Harap Bukit Asam Bisa Bantu Buat Briket

3. PTBA bergabung ke dalam holding BUMN tambang

Sejarah PTBA dari Zaman Belanda hingga Jadi Anggota Holding Tambangilustrasi perusahaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Pada 29 November 2017, PTBA menorehkan catatan bersejarah, tepatnya saat menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Agenda utama dalam RUPSLB PTBA mencakup tiga hal. Pertama, persetujuan perubahan anggaran dasar perseroan terkait perubahan status perseroan dari persero menjadi non-persero sehubungan dengan PP 47/2107 tentang Penambahan Penyertaan modal Negara Republik Indonesia kedalam Modal Saham PT Inalum (Persero).

Kedua, persetujuan pemecahan nominal saham (stock split), dan perubahan susunan pengurus perseroan.

Ketiga, dengan beralihnya saham pemerintah Indonesia ke Inalum, PTBA bersama dua BUMN tambang lainnya resmi menjadi anggota holding BUMN industri pertambangan, dengan Inalum sebagai induknya atau holding.

Pada Desember 2022, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2022 tentang Pengurangan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Indonesia Asahan Aluminium.

Selain itu juga diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2022 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pertambangan.

Kemudian, Menteri Keuangan juga menerbitkan Keputusan No. 516/KMK.06/2022 tentang Penetapan Nilai Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Pertambangan.

"Pembentukan Holding Pertambangan dan pemisahan antara PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) dengan Holding Pertambangan telah diselesaikan pada tanggal 21 Maret," tulis PTBA.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya