Siap-siap! Jokowi Segera Umumkan THR PNS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo akan segera mengumumkan pemberian tunjangan hari raya (THR) untuk pegawai negeri sipil (PNS) pada periode Lebaran atau Idul Fitri 2023.
"Bapak Presiden akan mengumumkan mengenai THR dalam beberapa Minggu ke depan," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023).
Baca Juga: Begini Aturan Upah, THR, hingga Cuti Pekerja Rumah Tangga di RUU PPRT
1. Momentum hari raya bakal berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu meyakini bahwa momentum hari besar keagamaan umat Islam, dalam hal ini Lebaran akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Ini diharapkan memberikan dampak positif terhadap growth (pertumbuhan)," ujar Sri Mulyani.
Baca Juga: THR Gaji ke-13 Pensiunan PNS 2023 Sudah Disiapkan, Segini Besarannya!
2. Pertumbuhan ekonomi kuartal I diproyeksikan 5 persen
Editor’s picks
Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2023 akan berada pada kisaran 5 sampai 5,3 persen. Sedangkan proyeksi lembaga internasional sebesar 4,8 sampai 5,3 persen.
Pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2023 diharapkan juga tumbuh di kisaran 5 persen, terutama karena sektor konsumsi masih cukup kuat. Namun pemerintah mewaspadai sisi ekspor yang mengalami koreksi.
"Kita berharap di Q1 (kuartal I) juga at least 5,0. Nanti kita lihat dalam 1,5 bulan ke ke depan," tambahnya.
Baca Juga: Menlu RI Sambut Menlu China, Bahas Ekonomi dan Investasi
3. Gambaran pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kuat
Pemerintah melihat konsumsi relatif stabil, didukung dengan tingkat inflasi yang masih terkendali.
Selain itu, implementasi reformasi struktural juga perlu dipertahankan untuk meningkatkan daya saing investasi.
Dari sisi pertumbuhan konsumsi pemerintah diperkirakan akan kembali ke zona positif, didorong oleh belanja barang yang tumbuh kuat.
Kemudian, relaksasi regulasi perbatasan menjadi momentum pertumbuhan sektor pariwisata nasional.