Soal Tambang, Anies Dipastikan Tak Tunduk pada Surya Paloh dan JK

Ada aktivis lingkungan di belakang Anies

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Muda Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN), Andi Wirapratama memastikan bahwa Anies tidak secara otomatis akan tunduk pada Surya Paloh (SP) dan Jusuf Kalla (JK) terkait kebijakan tambang.

Andi menanggapi pernyataan publik, di mana SP dan JK selaku sosok yang mendukung Anies dalam pencalonan sebagai presiden Indonesia, disebut memiliki perusahaan tambang. Terkait hal itu, Andi menekankan pasti akan ada dinamika politik, kompromi, dan pertarungan di balik keputusan politik di sektor tambang apabila Anies menjadi presiden.

“Ketika dibilang apakah nanti Pak Anies akan nurut dengan kata Surya Paloh dan kata JK, belum tentu. Pasti ada dinamika politik di situ. Pasti ada dinamika politik, pasti ada kompromi, ada pertarungan, ada apa, gak mungkin langsung ujuk-ujuk ya udah, ketika SP bilang bahwa tambang dilanjutin belum tentu Pak Anies setuju,” kata dia dalam diskusi bertajuk Muda Menggugat dan Peluncuran Deklarasi Ekonomi Hijau Greenpeace Indonesia di Toeti Heraty Museum, Jakarta Pusat, Senin (5/2/2024).

Baca Juga: Anies: Bansos Diberikan kepada yang Membutuhkan Saat Dibutuhkan

1. Ada aktivis lingkungan juga di belakang Anies

Soal Tambang, Anies Dipastikan Tak Tunduk pada Surya Paloh dan JKJuru Bicara Muda Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN), Andi Wirapratama dalam diskusi bertajuk “Muda Menggugat” dan Peluncuran Deklarasi Ekonomi Hijau Greenpeace Indonesia, di Toeti Heraty Museum, Jakarta Pusat, Senin (5/2/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)

Andi menjelaskan, dukungan untuk Anies berasal dari partai-partai menengah, bukan partai besar. Jadi, baik Anies maupun partai-partai pengusungnya dianggap sama-sama kuat. Selain itu, dia juga menekankan keberadaan aktivis lingkungan yang mendukung Anies.

“Kan di belakang ada Nasdem sama JK, tapi di sisi lain ada PKB dan PKS. Di sisi lain juga, di lingkungan Pak Anies sendiri, itu juga mereka punya banyak aktivis-aktivis lingkungan yang terintegrasi dan sudah aktif sama dia di Pemprov DKI,” tuturnya.

Baca Juga: Anies Harap Rakyat Pilih Pemimpin dengan Hati Nurani pada 14 Februari

2. Anies dinilai punya nilai tawar untuk tak diintervensi pengusungnya

Soal Tambang, Anies Dipastikan Tak Tunduk pada Surya Paloh dan JKCapres nomor urut satu, Anies Baswedan ketika berkampanye di Manado, Sulawesi Utara. (Dokumentasi tim media Anies)

Menurutnya, ketiga partai yang mendukung Anies sangat bergantung kepadanya untuk mendapatkan dukungan elektoral dan meningkatkan suara partai.

Posisi Anies dianggap menguntungkan karena dia menjadi figur yang dibutuhkan, sehingga dia memiliki keleluasaan dalam bernegosiasi dan membuat kebijakan.

“Nah, posisi Pak Anies ini justru sangat menguntungkan Pak Anies. Kenapa? Karena dia menjadi orang yang diandalkan, secara bargain lebih gede, maka dia bisa bikin aturan,” ujar Andi.

“Dengan posisi seperti itu, maka dengan bargain Pak Anies yang lebih kuat, maka pasti gak semudah itu juga JK sama Nasdem memberikan pengaruh yang begitu kuat ke Pak Anies untuk memenuhi kepentingan mereka,” ucapnya.

3. Sikap Anies soal bisnis batu bara untuk hasilkan energi

Soal Tambang, Anies Dipastikan Tak Tunduk pada Surya Paloh dan JKKonferensi pers pasangan capres cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, usai debat capres kelima yang digelar di JCC, Minggu (4/2/0224). (youtube.com/tvOne Digital TV POOL)

Sebelumnya, Anies mengungkapkan bahwa batu bara ketika diolah menghasilkan sebuah residu berupa polusi udara yang mengotori kawasan perkotaan. Untuk itu, dia menawarkan transisi menuju energi ramah lingkungan. Namun, penerapannya tidak bisa dilakukan secara gegabah.

"Transisi menuju energi baru terbarukan (EBT) gak bisa gegabah, kenapa? Karena proses transisinya harus dirancang dengan benar," kata Anies menjawab pertanyaan masyarakat di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (11/1/2024).

Karena itu, Anies berjanji akan meminta pelaku industri dalam sektor batu baru, untuk menyiapkan peta jalan yang baik menuju transisi energi baru terbarukan.

Selain itu, ketika pemerintah akan menerapkan energi baru terbarukan, perlu juga memikirkan para pekerja yang selama ini bekerja di sektor ini, mulai dari sopir truk, hingga sopir kongkang.

"Pergeseran ke energi terbarukan perlu pengganti yang perlu waktu, jadi peta jalannya (roadmap) harus disiapkan dengan benar," kata dia.

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya