4 Tantangan Utama buat Pelaku Usaha Kecil Menengah, Siasati yuk!

Jangan sampai menghancurkan bisnis kamu

Jakarta, IDN Times - Ketika kamu berhasil melangkahkan kaki kamu untuk memulai bisnis, itu adalah pencapaian yang signifikan. Tetapi mempertahankannya akan menjadi tantangan yang lebih besar.

Dilansir Investopedia, ada banyak tantangan yang umumnya dihadapi setiap pelaku bisnis, baik bisnis berskala besar maupun usaha kecil dan menengah (UKM). Itu termasuk mempekerjakan orang yang tepat, membangun merek, mengembangkan basis pelanggan, dan sebagainya.

Berikut empat tantangan paling signifikan bagi UKM!

Baca Juga: 4 Tips Pengelolaan Keuangan bagi Usaha Kecil agar Tidak Cepat Bangkrut

1. Ketergantungan kepada klien

4 Tantangan Utama buat Pelaku Usaha Kecil Menengah, Siasati yuk!Ilustrasi pelanggan. (Unsplash/Blake Wisz)

Jika satu klien berkontribusi lebih dari separuh pendapatan kamu, ini membuatmu lebih seperti kontraktor independen daripada pemilik bisnis.

Jadi, mendiversifikasi basis klien kamu sangat penting untuk mengembangkan bisnis, tetapi bisa jadi sulit, terutama jika klien yang bersangkutan membayar dengan baik dan tepat waktu.

Memiliki klien yang bersedia membayar tepat waktu untuk sebuah produk atau jasa adalah anugerah bagi banyak bisnis kecil.

Sayangnya, hal ini dapat mengakibatkan kerugian jangka panjang. Sebab, meskipun kamu memiliki karyawan dan sebagainya, kamu mungkin masih bertindak sebagai subkontraktor untuk bisnis yang lebih besar.

2. Manajemen keuangan

4 Tantangan Utama buat Pelaku Usaha Kecil Menengah, Siasati yuk!ilustrasi merencanakan keuangan secara bijaksana (pexels.com/Kuncheek)

Memiliki uang tunai yang cukup untuk membayar tagihan adalah suatu keharusan bagi bisnis apa pun, tetapi juga penting bagi setiap individu. Sebab, itu bisa menjadi salah satu kemungkinan yang akan menguras modal kamu.

Untuk menghindari masalah itu, pemilik usaha kecil harus memiliki modal yang besar atau mendapatkan penghasilan tambahan demi menopang cadangan uang tunai saat dibutuhkan.

Itulah sebabnya mengapa banyak bisnis kecil dimulai dengan pendiri yang bekerja dan membangun bisnis secara bersamaan. Meskipun fokus yang terpecah itu dapat menyulitkan untuk mengembangkan bisnis, kehabisan uang tunai membuat pertumbuhan bisnis menjadi tidak mungkin.

Kompleksitas pembukuan perusahaan meningkat seiring bertambahnya klien dan karyawan, sehingga mendapatkan bantuan dalam pembukuan dapat mencegah bisnis kamu mandek.

Baca Juga: Rasa Bosan Bisa Membunuh Bisnis Kamu, Apa Solusinya?

3. Kelelahan dalam menjalankan usaha

4 Tantangan Utama buat Pelaku Usaha Kecil Menengah, Siasati yuk!ilustrasi kelelahan (freepik.com/yanalya)

Jam kerja, pekerjaan, dan tekanan yang terus menerus untuk bekerja dapat melelahkan bahkan bagi orang yang paling bersemangat sekalipun.

Banyak pemilik bisnis, bahkan yang sukses sekalipun terjebak bekerja dengan jam kerja yang lebih panjang daripada karyawan mereka.

Selain itu, mereka takut bisnis mereka akan terhenti jika mereka tidak ada, sehingga mereka menghindari mengambil waktu istirahat untuk sekedar memulihkan tenaga.

Padahal, kelelahan bisa menyebabkan keputusan yang terburu-buru terkait bisnis, termasuk keinginan untuk meninggalkannya sama sekali.

Menemukan kecepatan yang membuat bisnis tetap berjalan tanpa membuat pemiliknya kelelahan adalah tantangan yang muncul di awal, dan sering kali dalam evolusi bisnis kecil.

4. Ketergantungan kepada pendiri

4 Tantangan Utama buat Pelaku Usaha Kecil Menengah, Siasati yuk!ilustrasi bos kasar (pexels.com/Yan Krukau)

Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terhadap diri kamu, apakah bisnis kamu masih menghasilkan pendapatan keesokan harinya? Bisnis yang tidak dapat beroperasi tanpa pendirinya adalah bisnis yang memiliki tenggat waktu.

Banyak bisnis yang mengalami ketergantungan pada pendiri, dan hal ini sering kali disebabkan karena pendiri tidak dapat melepaskan keputusan dan tanggung jawab tertentu seiring dengan pertumbuhan bisnis.

Secara teori, untuk mengatasi tantangan tersebut sangatlah mudah. Pemilik bisnis hanya perlu menyerahkan lebih banyak kendali kepada karyawan atau mitra.

Namun dalam praktiknya, hal itu menjadi batu sandungan yang signifikan bagi para pendiri karena biasanya melibatkan kompromi, setidaknya pada awalnya pada kualitas pekerjaan yang sedang dilakukan hingga orang yang melakukan pekerjaan tersebut belajar.

Baca Juga: Intip Sederet Bisnis Milik Gibran Rakabuming, Paling Banyak FnB!

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya