Target Investasi Rp1.650 T Terancam Tak Tercapai jika Pemilu 2 Putaran

Investor disebut akan semakin lama wait and see

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan keraguan terkait kemungkinan pencapaian target investasi sebesar Rp1.650 triliun jika pemilihan presiden (pilpres) membutuhkan dua putaran.

Dia menyatakan, hal itu membuat semakin lama periode wait and see para investor berlangsung. Sebab, ketidakpastian yang terus berlanjut dapat menahan keputusan investasi para pelaku bisnis.

“Saya ragu (target investasi tercapai jika pemilu dua putaran), jujur aja ragu karena semakin memperpanjang masa wait and see, saya ragu,” kata dia ditemui di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 004 Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024).

Baca Juga: Bahlil: Siapa pun Menteri Investasi, Jangan Bubarkan Hilirisasi!

1. Hasil pascapemilu diyakini beri kepastian buat investor

Target Investasi Rp1.650 T Terancam Tak Tercapai jika Pemilu 2 PutaranSmelter nikel rendah karbon terintegrasi dibangun oleh PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) dan PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (PT BNSI). (Dok. Kemenko Perekonomian)

Kepastian politik usai pemilihan umum (pemilu), menurutnya akan mendorong akselerasi ekonomi dan investasi, karena para pelaku bisnis akan lebih percaya diri untuk melaksanakan rencana investasi mereka.

Presiden Joko “Jokowi” Widodo telah memerintahkan Kementerian Investasi untuk menarik investasi di sektor riil senilai Rp1.650 triliun di 2024. Investasi sektor riil adalah investasi yang dilakukan pada aset fisik atau nyata, seperti properti, tanah, pabrik, mesin, dan infrastruktur.

“Iya saya pikir pasca pemilu ini kan pasti dari sisi ekonomi akan terjadi kepastian, kepastian dalam konteks siapa pemimpin kita,” ujarnya.

Baca Juga: Investasi Kesehatan di KEK Sanur Jadi Nilai Tawar Bali

2. Investor bakal lega jika capres terpilih dalam satu putaran

Target Investasi Rp1.650 T Terancam Tak Tercapai jika Pemilu 2 Putaranilustrasi pemilu (IDN Times/Esti Suryani)

Bahlil menilai bahwa saat ini terjadi sikap wait and see dari para pelaku bisnis karena mereka menunggu hasil pemilihan presiden dan apakah akan ada putaran kedua.

Harapannya, kata dia, jika pemilihan dapat diselesaikan dalam satu putaran, maka akan memberikan kepastian yang diperlukan untuk mendorong aktivitas ekonomi.

“Dan itu pasti akan menggairahkan para sektor riil untuk melakukan akselerasi aksi korporasi maupun di sektor-sektor manufaktur lainnya,” ujarnya.

3. Pemilu satu putaran bakal tingkatkan kepastian akan stabilitas

Target Investasi Rp1.650 T Terancam Tak Tercapai jika Pemilu 2 Putaranilustrasi pemilu (dok. IDN Times/ Agung Sedana)

Bahlil menerangkan, pemilihan umum memiliki dampak ekonomi yang signifikan di seluruh dunia. Semakin cepat pemilu selesai, semakin baik bagi ekonomi karena hal itu menciptakan kepastian, stabilitas politik, kepastian hukum, dan keamanan.

Dengan demikian, lingkungan yang lebih stabil akan mendorong aktivitas ekonomi dan investasi yang lebih besar. Sebab, para pelaku bisnis akan merasa lebih percaya diri untuk melakukan langkah-langkah bisnisnya.

“Kalau seandainya kita pemilu selesai, insyaallah ya selesai di Februari, saya pikir Maret sudah mulai mereka gencarkan rencana investasi mereka,” ucapnya.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya