Uni Emirat Arab Bidik Proyek Kereta Api di Bali

Etihad Railways sedang meninjau peluang investasi

Jakarta, IDN Times - Uni Emirat Arab (UEA) sedang mempertimbangkan beberapa investasi di Indonesia, termasuk proyek kereta api di Bali melalui Etihad Railways.

Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Al Mazrouei menyebutkan proses investasi tersebut melibatkan langkah-langkah seperti penandatanganan memorandum of understanding (MoU), pengumpulan data, analisis, penyusunan proposal, dan pembahasan bersama.

“Di antara perusahaan-perusahaan yang hadir di sini adalah Etihad Railways, dan mereka sedang melihat proyek tersebut,” kata dia usai menghadiri Round Table Meeting UEA-Indonesia di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Baca Juga: Jadwal Kapal Rute Lombok - Bali pada Kamis 1 Februari 2024

1. UEA belum ungkap nilai investasinya

Uni Emirat Arab Bidik Proyek Kereta Api di BaliMenteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat menghadiri Round Table Meeting UEA-Indonesia di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis (1/2/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)

Suhail menjelaskan, saat ini Etihad Railways sedang mengevaluasi proyek tersebut. Dia menegaskan akan membagikan informasi jika memiliki perkembangan lebih lanjut terkait proyek.

Suhail tidak memiliki angka spesifik terkait rencana investasi pada proyek kereta api di Bali. Dia menjelaskan angka tersebut akan terus berubah.

“Dan saya pikir apa yang telah kami capai pada tahun 2023 menunjukkan bahwa kami dapat melakukan lebih banyak lagi di masa depan,” sebutnya.

Baca Juga: KAI Luncurkan Kereta Api Baru, Catat Jadwal dan Tarifnya!

2. Pemerintah kejar investasi 20 miliar dolar AS dari UEA

Uni Emirat Arab Bidik Proyek Kereta Api di BaliMenteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ditemui usai menghadiri Round Table Meeting UEA-Indonesia di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis (1/2/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan Indonesia sedang merekap kerja sama dengan Uni Emirat Arab terutama dalam sektor energi, infrastruktur, telekomunikasi, dan eksplorasi lainnya.

Hal itu bertujuan menciptakan kemitraan yang saling menguntungkan. Investasi dari UEA di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan ketahanan energi, pangan, serta pendapatan dari berbagai sektor.

Erick menekankan pentingnya mendiversifikasi sumber investasi luar negeri, tidak hanya dari China atau Amerika, melainkan juga dari Timur Tengah, seperti UEA.

“Karena dulu waktu Bapak Presiden (Jokowi) dengan Presiden UAE, kesepakatan itu kurang lebih angkanya di 20 miliar dolar AS. Jadi ini yang kita kejar sama-sama ketika ada kepercayaan dari luar negeri,” ujar Erick.

Baca Juga: Erick Ungkap Uni Emirat Arab Minat Garap Food Estate di Indonesia

3. Alasan Uni Emirat Arab genjot investasi di Indonesia

Uni Emirat Arab Bidik Proyek Kereta Api di BaliMenteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (26/1/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)

Dikutip dari situs web Sekretariat Kabinet (Setkab), Pemerintah Uni Emirat Arab menyiapkan dana 22,8 miliar dolar AS untuk berinvestasi di Indonesia melalui Sovereign Wealth Fund bersama-sama dengan Masayoshi dari Softbank (Jepang), dan juga dari International Development Finance Corporatio (IDFC) Amerika Serikat.

Putra Mahkota UEA, Pangeran Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ), menyatakan UEA bersedia mengalokasikan dana investasi yang signifikan dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi di Istana Qasr Al Watan, Abu Dhabi, UEA, pada Minggu (12/1/2020) lalu.

“Crowned Prince itu berulang kali mengatakan bahwa Indonesia adalah sahabat kami yang sangat dekat. Dan berulang kali beliau mengingatkan bahwa Indonesia penduduk Islam terbanyak. Jadi, mereka ingin berkontribusi bagi negara Indonesia,” kata Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan kala itu.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya