Airlangga soal Konflik Iran-Israel: Kita Tenang-Tenang Saja 

Beberapa negara tetangga Israel ingin deeskalasi

Intinya Sih...

  • Beberapa negara tetangga Israel ingin deeskalasi konflik dengan Iran, seperti Jordania, Mesir, dan Arab Saudi.
  • Pemerintah Indonesia memantau perkembangan gejolak global dan dampaknya terhadap ekonomi domestik, namun fundamental ekonomi Indonesia dalam keadaan baik.

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto menilai pemerintah belum melihat dampak yang signifikan dari konflik antara Iran dan Israel termasuk potensi eskalasi kedua negara.

Kendati demikian, dia menyatakan, beberapa negara Barat telah memberikan pernyataan bahwa tidak ingin terlibat dalam konflik Iran dan Israel.

"Jadi tentu ini secara geopolitik relatif belum ada apa-apa. Jadi, tentu kalau belum ada apa-apa, ya kita juga tenang-tenang saja," kata Airlangga dalam konferensi pers di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Baca Juga: Kemenperin Siapkan Langkah Antisipasi Dampak Iran-Israel bagi Industri

1. Beberapa negara ingin deeskalasi

Airlangga soal Konflik Iran-Israel: Kita Tenang-Tenang Saja Instagram

Menurut Airlangga, beberapa negara tetangga Israel, seperti Jordania, Mesir hingga Arab Saudi menginginkan adanya deeskalasi atau menahan diri terhadap konflik tersebut.

Meski begitu, pemerintah memastikan terus memantau berbagai perkembangan terkini dan dampaknya terhadap ekonomi domestik.

"Sekjen PBB sudah meminta semua pihak untuk menahan diri dan sedang berusaha untuk mengendalikan eskalasi, situasi sebelumnya Iran juga menyatakan masih menunggu statement dari PBB," tuturnya.

Baca Juga: 3 Kebijakan yang Perlu Diambil Pemerintah Atasi Dampak Iran-Israel

2. Selat Hormuz jadi fokus karena jalur logistik komoditas minyak

Airlangga soal Konflik Iran-Israel: Kita Tenang-Tenang Saja Ilustrasi logistik (Pixabay)

Airlangga menyatakan bahwa yang perlu menjadi fokus adalah Selat Hormuz yang menjadi jalur logistik dari komoditas minyak.

Diketahui, Selat Hormuz menjadi jalur pelayaran vital bagi tanker minyak yang mengangkut sekitar 30 persen minyak mentah dunia atau sekitar 21 juta barel minyak mentah per hari.

"Kita tahu Selat Hormuz penting terutama untuk jalur minyak dan 30 persen perdagangan minyak ada di sana. Tapi kita juga tahu ada pangkalan AS di sana, di Qatar," ucapnya.

Airlangga menyebut pascaserangan Iran ke Israel, beberapa pimpinan negara besar sudah memberikan pernyataan. Misalnya, Amerika Serikat (AS) beserta sekutunya mengaku tidak akan terlibat untuk memburuk situasi, begitu pun dengan negara pendukung Iran.

3. Pemerintah masih pantau berbagai gejolak global

Airlangga soal Konflik Iran-Israel: Kita Tenang-Tenang Saja (pixabay.com/Megan Rexazin Conde)

Terkait skenario yang disusun oleh pemerintah dalam menghadapi berbagai gejolak dan tensi geopolitik yang memanas, Airlangga menegaskan, pemerintah akan memantau berbagai perkembangan gejolak global dan dampaknya terhadap ekonomi domestik. 

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara memastikan bahwa fundamental ekonomi Indonesia dalam keadaan baik, yang tercermin dari berbagai indikator karena pertumbuhan ekonomi terjaga, kinerja manufaktur yang masih solid. Hal ini pun sudah diafirmasi oleh berbagai lembaga internasional yang memberikan outlook stabil.

"Outlook Moody's yang dirilis hari lalu mempertahankan rating Indonesia pada Baa2 dengan outlook stabil. Jadi (peringkat dari lembaga internasional) sudah masukkan kondisi geopolitik yang terjadi, dan dilihat Indonesia mudah-mudahan terus menjaga ketahanan fundamental kita," tutur Airlangga.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya