Airlangga Tetap Yakin Aturan DHE SDA Bikin Rupiah Stabil

Tren suku bunga tinggi masih terjadi di jangka panjang

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan aturan Devisa Hasil Eskpor (DHE) sumber daya alam yang sudah berlaku sejak 1 Agustus 2023, merupakan langkah pemerintah untuk menstabilkan pasar keuangan Indonesia di tengah tren suku bunga global yang masih tinggi.

Menurutnya DHE SDA yang dimasukkan dan ditempatkan ke dalam sistem keuangan Indonesia (SKI), akan meningkatkan likuiditas valas dan menstabilkan rupiah ditengah kuatnya mata uang dolar AS.

"Situasi global masih menghadapi tantangan, dengan suku bunga kebijakan moneter yang masih tinggi. Jadi kita harus (menahan) keluarnya aliran modal asing. Salah satu kebijakan yang kami luncurkan yakni eksportir wajib menempatkan devisa hasil ekspor minimal 30 persen ke rekening khusus di dalam negeri," tutur Airlangga dalam Indonesia Economic Prospect, Rabu (13/12/2023).

Baca Juga: Kebijakan DHE SDA Berjalan 3 Bulan, Dampaknya Belum Terasa

1. Aturan DHE SDA bakal perkuat sistem keuangan RI

Airlangga Tetap Yakin Aturan DHE SDA Bikin Rupiah StabilIlustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, era suku bunga tinggi di sejumlah negara maju akan memengaruhi biaya pinjaman yang meningkat. Namun ia tak menampik sejumlah negara menyediakan (bunga) deposito valas yang menarik dibandingkan di Indonesia, sehingga mendorong lebih banyak aliran modal asing keluar.

Namun Airlangga meyakini dengan adanya kebijakan DHE SDA, maka sistem keuangan Indonesia akan lebih kuat dan stabilitas, rupiah pun dapat terjaga. 

Diketahui, pemerintah memperpanjang masa evaluasi pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan dan Pengolahan Sumber Daya Alam (DHE SDA) diperpanjang, dengan tujuan untuk menampung masukan dari para pelaku usaha atau eksportir terkait beleid tersebut.

2. Tren suku bunga tinggi masih terjadi di jangka panjang

Airlangga Tetap Yakin Aturan DHE SDA Bikin Rupiah StabilSatu Kahkonen, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste

Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen mengatakan, prospek suku bunga global yang tetap tinggi dalam jangka panjang dan berakhirnya komoditas boom akan menjadi hambatan besar bagi perekonomian global. 

"Pengetatan moneter yang agresif di negara-negara maju telah meningkatkan biaya pinjaman dan memicu aliran modal (inflow). Kondisi ini pun menciptakan tekanan pada mata uang di negara berkembang termasuk rupiah dan membatasi ruang kebijakan fiskal dan moneter untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, bahkan di Indonesia," jelas Satu. 

3. Inflasi global masih tinggi akibat gejolak geopolitik hingga El Nino

Airlangga Tetap Yakin Aturan DHE SDA Bikin Rupiah StabilIlustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Selain itu, ada juga faktor inflasi global juga tinggi seiring dengan kondisi geopolitik di TImur Tengah yang mendorong kenaikan harga energi global. Plus adanya fenomena kekeringan atau El Nino juga memengaruhi suplai pangan global yang kemudian meningkatkan risiko kenaikan inflasi pangan. 

Dengan demikian, Kahkonen menyebut, diperlukan upaya yang luar biasa bagi Indonesia untuk tetap bertahan di tengah ketidakpastian tersebut. Namun Bank Dunia pun masih optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap akan berdaya tahan. 

Lebih lanjut, Bank Dunia menghitung pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024 akan sebesar 4,9 persen (yoy). Laju ekonomi di tahun depan pun melandai dari outlook tahun 2023 yang sebesar 5,0 persen (yoy). 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya