Airlangga Ungkap 3 Hasil Pertemuan dengan Bank Dunia

Pertumbuhan ekonomi tahun ini diproyeksi hanya 4,9 persen

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan tiga hasil pertemuannya dengan perwakilan Bank Dunia.

Pertama, menurut Airlangga, terkait pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai katalis untuk mendorongkrak kinerja ekonomi

"Terkait program keberlanjutan perekonomian ke depan yang tentunya kami melihat bahwa ke depan tantangan yang paling penting adalah terkait dengan SDM, reskilling, dan upskilling. Kemudian kita bicara mengenai perekonomian dunia yang melambat," ujarnya, dikutip Rabu (28/2/2024).

Baca Juga: Optimistis Ekonomi RI 2024 Tetap Tumbuh, Jokowi: Tapi Harus Waspada

1. Daya saing ekspor harus ditingkatkan

Airlangga Ungkap 3 Hasil Pertemuan dengan Bank DuniaIlustrasi Ekspor (IDN Times/Aditya Pratama)

Di tengah perlambatan ekonomi global, maka pemerintah harus mendorong ekonomi Indonesia lebih berdaya saing melalui laju ekspor dan meperluas negara tujuan ekspor. 

"Kita harus dorong untuk Indonesia bisa mempunyai daya saing lebih atau lebih kompetitif terutama untuk masuk di dalam pasar ekspor. Tentu mereka sarannya adalah ekspor itu ada dua segi, yaitu impor dan ekspor. Jadi dua-duanya harus kita rapikan agar ekspor kita bisa berjalan baik," tuturnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Dampak Resesi Jepang-Inggris ke Ekonomi RI

2. Pengaruh fluktuasi harga komoditas terhadap kinerja ekonomi

Airlangga Ungkap 3 Hasil Pertemuan dengan Bank Duniailustrasi pertumbuhan (freepik.com/freepik)

Ketiga, terkait pengaruh fluktuasi harga komoditas terhadap kinerja perekonomian Indonesia. Menurut Airlangga, hal ini dapat menjadi tantangan, tetapi juga menjadi peluang bagi perekonomian Indonesia.

Pada saat yang sama, Airlangga menambahkan, pemerintah juga melakukan kajian terkait dampak El Nino dan La Nina terhadap sektor pertanian.

"Kami melihat ketidakpastian harga energi, pengaruh El Nino, dan La Nina. Jadi sektor pertanian, sektor ESDM, reskilling-upskilling sektor pendidikan, ini menjadi perhatian," katanya.

Dalam kesempatan tersebut juga hadir Managing Director and World Bank Group Chief Financial Officer Anshula Kant, Lead Economist for Indonesia and Timor-Leste Habib Rab, dan Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen.

3. Bank Dunia proyeksi ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,9 persen tahun ini

Airlangga Ungkap 3 Hasil Pertemuan dengan Bank DuniaIlustrasi pertumbuhan bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini berpotensi melambat sejalan dengan melambatnya ekonomi global.

Satu mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini diperkirakan sebesar 4,9 persen.

“Kami memproyeksikan perlambatan ekonomi Indonesia yang sedikit melambat, dengan pertumbuhan dari 5 persen menjadi 4,9 persen pada tahun kalender ini,” katanya. 

Meski demikian, proyeksi tersebut masih berubah seiring dengan perkembangan ekonomi ke depan. Terlebih ekonomi Indonesia dinilainya cukup tangguh dibandingkan negara lain dengan berbagai komponen penopang ekonomi hingga ketahanan fiskal yang kuat. 

“Ini masih sangat awal di tahun ini dan proyeksi tersebut dapat berubah. Namun, itulah yang kita lihat hari ini. Kami tentu saja berharap hal ini akan terus berlanjut karena itu adalah kekuatan Indonesia dan telah membuat Indonesia menjadi salah the bright spot di dunia,” tutur dia.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya