AirNav Sudah Layani 33 Ribu Penerbangan di Peridoe Nataru  

Jumlah penerbangan diprediksi naik 3,6 persen

Jakarta, IDN Times - Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia telah melayani lebih dari 33 ribu penerbangan selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. 

Direktur Utama AirNav Indonesia, Polana B Pramesti, memaparkan pada periode 19-26 Desember 2023 pihaknya telah melayani 33.191 penerbangan. Adapun, puncak arus mudik Natal telah terjadi pada 23 Desember 2023 dengan 4.740 penerbangan. Data ini dihimpun dari 51 posko di kantor cabang AirNav seluruh Indonesia mulai dari 19 Desember 2023 hingga 03 Januari 2024.

"Sejauh ini kami sudah layani 33.191 penerbangan pada Nataru 2024. Data kami himpun dari 51 posko di Cabang AirNav Indonesia," kata Polana, Kamis (28/12/2023). 

1. Jumlah penerbangan selama Nataru akan naik 3,6 persen

AirNav Sudah Layani 33 Ribu Penerbangan di Peridoe Nataru  Media Gathering Airnav Indonesia (dok. Humas Airnav Indonesia)

Polana memprediksi jumlah penerbangan musim liburan Nataru 2024 akan naik sebesar 3,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Proyeksi ini berasal dari data permintaan tambahan dan slot penerbangan dari maskapai yang sudah masuk.

"Pelayanan navigasi musim liburan kali ini cukup lancar. Selain antusiasme masyarakat sudah mulai naik menggunakan transportasi udara, tapi di sisi lain kami tetap harus waspada dengan banyaknya erupsi gunung di Indonesia belakangan ini, seperti Gunung Marapi di Sumatra Barat, Gunung Semeru, dan lainnya” lanjut Polana.

Baca Juga: AirNav Prediksi Pergerakan Pesawat Naik 24 Persen di Libur Nataru

2. AirNav antisipasi banyaknya erupsi gunung

AirNav Sudah Layani 33 Ribu Penerbangan di Peridoe Nataru  Tower Jakarta Air Traffic Services Center (JATSC) AirNav Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Polana menyebut AirNav sudah menerapkan prosedur tertentu demi mengantisipasi banyaknya erupsi gunung. Secara aktif, AirNav menerbitkan ASHTAM (peringatan gunung berapi) untuk menjaga keselamatan penerbangan. 

Selain itu, AirNav juga berkoordinasi secara intensif dengan stakeholder terkait untuk perkembangan terkini, seperti BMKG, operator bandara dan laporan dari pilot untuk menentukan sebaran abu vulkanik. 

"Kami waspada dan sangat intens melakukan koordinasi dengan BMKG atas setiap laporan erupsi gunung. Kami juga selalu mencatat dari laporan pilot terkait perkembangan wilayah mana saja yang terdampak atas erupsi gunung tersebut," kata Polana.

Sepanjang 2023, AirNav telah mengeluarkan 2.262 ASHTAM terkait aktivitas gunung yang erupsi, dan 7.287 NOTAM (Notice to Airmen/Pilot) terkait perubahan kondisi fasilitas bandara dan pelayanan navigasi.

"Terkait NOTAM dan ASHTAM ini harus cepat tersampaikan kepada pilot, agar kami juga dapat mengarahkan rute mana yang terbaik dan aman untuk dilintasi," ujar Polana.

3. AirNav sudah layani lalu lintas penerbangan 1,8 juta per Desember

AirNav Sudah Layani 33 Ribu Penerbangan di Peridoe Nataru  Ilustrasi penumpang pesawat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Hingga Desember 2023, AirNav Indonesia telah melayani lalu lintas penerbangan di wilayah udara Indonesia sebanyak lebih dari 1,8 juta, meningkat 17 persen dibandingkan 2022 yaitu 1,5 juta.

"AirNav berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik bagi para pengguna jasa navigasi penerbangan, dengan berbagai inovasi dalam hal aplikasi dan prosedur yang dapat meningkatkan keselamatan, keteraturan dan efisiensi penerbangan di Indonesia," ujar Polana.

Baca Juga: AirNav Indonesia Layani 1,8 Juta Penerbangan Sepanjang 2023

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya