Aliran Modal Asing Keluar Rp6,68 Triliun

Capital outflow paling banyak di SBN

Jakarta, IDN Times -Bank Indonesia (BI) melaporkan, aliran modal asing yang tercatat keluar dari pasar keuangan Indonesia sebesar Rp6,68 triliun pada pekan ketiga Maret 2024.

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan, aliran modal asing yang keluar pekan ketiga ini paling banyak di Surat Berharga Negara (SBN).

"Berdasarkan data transaksi 18-21 Maret 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp6,68  triliun terdiri dari jual neto Rp8,20 triliun di pasar SBN, beli neto Rp1,77 triliun di pasar saham, dan jual neto Rp0,25 triliun di SRBI," ucap Erwin dalam keterangannya yang dikutip, Sabtu (23/3/2024).

Baca Juga: Modal Asing Masuk Indonesia Pekan Ini Tembus Rp21,72 Triliun

1. Hingga 21 Maret aliran modal asing keluar di SBN Rp24,92 triliun

Aliran Modal Asing Keluar Rp6,68 Triliunilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, sepanjang tahun ini, berdasarkan data setelmen hingga 21 Maret 2024, tercatat aliran modal asing yang keluar di pasar SBN mencapai Rp24,92 triliun.

Sedangkan total dana asing masuk melalui pasar saham pada periode yang sama, mencapai Rp27,93 triliun di pasar saham, dan aliran beli neto Rp21,93 triliun di SRBI.

2. CDS tenor 5 tahun jadi 69,70 bps

Aliran Modal Asing Keluar Rp6,68 TriliunIlustrasi pertumbuhan bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Adapun premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 21 Maret 2024 sebesar 69,70 basis poin (bps). Ini naik dibandingkan per 15 Maret 2024 sebesar 68,23 bps.

Sementara imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun naik ke 6,63 persen. Sedangkan yield US treasury dengan tenor sama juga naik ke level 4,26 persen.

Baca Juga: SBN 2024 Sudah Bisa Dibeli, Coba Yuk Berinvestasi Pakai BRImo

3. BI optimalkan bauran kebijakan

Aliran Modal Asing Keluar Rp6,68 Triliunwww.bi.go.id

Bank sentral menegaskan, terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Selain itu, BI juga mengoptimalkan strategi bauran kebijakan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Topik:

  • Sunariyah
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya