Banggar Sebut APBN Masih Kuat untuk Tambah Kuota Subsidi BBM

Volume konsumsi BBM dan elpiji 3 kg alami kenaikan

Jakarta, IDN Times - Ketua Badan Anggaran, Said Abdullah, mengatakan volume subsidi energi yang meliputi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan liquified petroleum gas (LPG) alias elpiji 3 kg berpotensi mengalami peningkatan. Hal itu mengingat pola konsumsi yang belum bisa dikendalikan secara optimal.

Said mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih kuat untuk menanggung lonjakan volume ini. 

"Subsidi yang berpotensi jebol yakni volume BBM dan Elpiji 3kg. Tapi tidak perlu risau, karena dari sisi anggaran masih belum melampaui dari pagu sehingga topangan anggaran ini bisa diusahakan untuk menambah kebutuhan volume karena dukungan anggarannya memadai," tegasnya kepada IDN Times, Senin (14/8/2023). 

Baca Juga: Menkeu Kucurkan Rp57,7 T untuk Subsidi BBM

1. Rincian kenaikan volume konsumsi BBM dan elpiji

Banggar Sebut APBN Masih Kuat untuk Tambah Kuota Subsidi BBMIlustrasi pengisian BBM di SPBU. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Secara rinci, volume konsumsi jenis BBM tertentu (JBT) yang meliputi minyak tanah, solar, dan biosolar hingga Mei 2023 mengalami kenaikan sebesar 10,94 persen. Sedangkan, volume konsumsi elpiji 3 kg juga naik yaitu sebesar 8,91 persen (yoy). 

"Untuk konsumsi BBM memang terbesar dari sektor transportasi," jelasnya. 

Berdasarkan catatannya, hingga semester I, realisasi belanja subsidi BBM dan Elpiji 3 kg mencapai Rp49,98 triliun atau 29,40 persen dari pagu. Secara tahunan (yoy), realisasi BBM dan elpiji 3 kg justru mengalami penurunan sebesar 24,55 persen. 

"Penurunan realisasi BBM dan subsidi Elpiji 3 Kg diantaranya dipengaruhi oleh penurunan Indonesia Crude Price (ICP) secara rata-rata turun sebesar 27,75 persen (yoy) di periode Januari-Juni 2023," tegasnya. 

Baca Juga: Terungkap! Subsidi Energi Sebagian Besar Dinikmati Orang Mampu

2. Belum bisa dikendalikan, Kemenkeu khawatir kuota subsidi energi jebol

Banggar Sebut APBN Masih Kuat untuk Tambah Kuota Subsidi BBMIlustrasi LPG. (IDN Times/Holy Kartika)

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan cemas kuota subsidi bahan bakar minyak (BBM), elpiji, hingga listrik, pada 2023 jebol. Dirjen Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatarwata, mengatakan pihaknya telah mengamati pergerakan kuota subsidi dan berharap Pertamina dan PLN bisa mengendalikan volumenya.

"Kami mencermati potensi (pelampauan kuota subsidi). Makanya, kami bekerja sama dengan Pertamina dan PLN untuk mengendalikan volume dari BBM dan listrik subsidi," kata Isa dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Jumat (11/10/2023).

3. Subsidi energi hingga Juli masih terkendali

Banggar Sebut APBN Masih Kuat untuk Tambah Kuota Subsidi BBMIlustrasi pengisian BBM di SPBU Pertamina. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Hingga saat ini, kata Isa, subsidi energi masih terkendali dan belum berdampak terhadap anggaran subsidi di APBN. Sebab, harga minyak sekarang masih lebih rendah dari yang ditetapkan dalam APBN 2023. 

Hanya saja, Isa juga mengimbau masyarakat untuk menjaga konsumsi BBM, elpiji, hingga listrik, sesuai dengan target pemerintah.

"Tapi, kami terus cermati. Kami ingin ajak semua pihak untuk menjaga konsumsi BBM, listrik, dan elpiji bersubsidi, agar bisa dikendalikan bersama serta tidak melampaui kuota yang sudah ditetapkan," ujar Isa.

Sebagai informasi, pemerintah menetapkan kuota BBM pada 2023 untuk Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) seperti minyak tanah (kerosene) sebesar 0,5 juta kiloliter (KL), dan solar 17 juta. Sedangkan, untuk Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP/Pertalite) sebesar 32,56 juta KL.

Baca Juga: Kemenkeu Khawatir Kuota Subsidi BBM Hingga Listrik Jebol

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya