Bantuan Pangan Ditebar, Harga Beras Masih Naik

Harga beras Januari naik di semua rantai distribusi

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat beras mengalami inflasi 0,64 persen dengan andil 0,03 persen pada Januari 2024.

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyastuti mengatakan kenaikan harga beras masih terjadi di 28 provinsi. Sedangkan, harga beras di 10 provinsi lainnya sudah menunjukkan penurunan.

"Seluruh provinsi di pulau Jawa dan Bali Nusra mengalami kenaikan harga beras," kata Amalia dalam Konferensi Pers BPS, Kamis (1/2/2024). 

Baca Juga: Perbedaan BLT Pangan dan Bansos Beras yang Cair Jelang Pilpres 2024

1. Sejumlah negara masih tahan ekspor beras

Bantuan Pangan Ditebar, Harga Beras Masih NaikKonferensi Badan Pusat Statistik terkait Inflasi Januari. (YouTube.com/Badan Pusat Statistik)

Kenaikan harga beras masih terjadi, padahal pemerintah sudah menggelontorkan bantuan pangan dalam bentuk beras 10 kilogram (kg) per bulan yang akan diberikan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Program ini pun rencananya akan berlanjut hingga Juni 2024.

Meski demkian, perempuan yang akrab disapa Winny ini menjelaskan harga beras tinggi karena kenaikan harga di pasar global. Hal itu dikarenakan sejumlah negara menahan ekspornya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sehingga pasokan beras di pasar internasional pun menurun.

"Harga beras yang tinggi karena memang dipengaruhi oleh suplai yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan demand. Salah satu isu kenaikan harga beras adalah juga karena beberapa negara menahan ekspor berasnya sehingga harga beras di pasar global juga mengalami kenaikan," jelasnya.

Baca Juga: Beras hingga Tomat Dorong Inflasi Tahunan hingga Sentuh 2,57 Persen  

2. Kenaikan harga beras juga dipicu dampak El Nino

Bantuan Pangan Ditebar, Harga Beras Masih NaikBeras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). (Dok/ANTARA)

Lebih lanjut, tren kenaikan harga beras juga dipengaruhi oleh faktor cuaca akibat dampak El Nino bahkan membuat pasokan diperkirakan defisit sehingga pemerintah harus menempuh jalur impor.

"Panen beras relatif lebih rendah dikarenakan faktor cuaca, El Nino yang berkepanjangan. Tentunya untuk Januari dan Februari, BPS memperkirakan bahwa produksi beras masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan konsumsi atau terjadi defisit sesuai dengan angka yang kami peroleh dari KSA (kerangka sampel area) padi," beber Winny.

3. Harga gabah kering dan giling kompak naik

Bantuan Pangan Ditebar, Harga Beras Masih NaikDokumen IDN Times

Berdasarkan catatan BPS, kenaikan harga beras pada Januari 2024 terjadi di semua rantai distribusi. Untuk gabah kering panen naik sebesar 2,97 persen secara bulanan atau month to month (mtm) dan naik sebesar 18,64 persen secara year on year.

"Gabah kering giling juga naik 4,85 persen secara month to month dan naik 24,52 persen secara year on year/yoy," tegas Amalia.

Harga gabah yang naik pun berimbas pada terkereknya harga beras di tingkat penggilingan di Januari 2024 naik 1,62 persen secara bulanan (mtm) dan naik 21,78 persen secara tahunan (yoy).

Adapun harga beras grosir pada Januari 2024, naik 0,97 persen (mtm) dan naik 16,66 persen (yoy).

"Harga beras di tingkat eceran juga naik 0,63 persen (mtm) dan naik 16,24 persen (yoy)," ucapnya.

Baca Juga: Inflasi Januari 2024 0,04 Persen, Harga Beras Masih Jadi Penyumbang 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya