BI Beberkan Penyebab Harga Beras Merangkak Naik

Harga beras di Kalimantan Tengah Rp18.800 per kilogram

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan harga beras saat ini masih mengalami kenaikan di beberapa daerah, seperti Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Kalimantan Tengah. Hal ini diketahui berdasarkan hasil survei pemantauan harga (SPH) oleh BI. 

"Harga beras di NTB tembus Rp12.947 per kilogram dan Kalimantan Tengah harga beras Rp18.800 per kilogram," ucap Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S Budiman, dalam Konferensi Pers RDG BI, Rabu (21/2/2024). 

Baca Juga: Harga Beras Medium dan Premium Melejit, Konsumen Menjerit

1. Beras alami inflasi 0,64 persen di Januari 2024

BI Beberkan Penyebab Harga Beras Merangkak NaikDeputi Gubernur BI, Aida S Budiman. (Dok/Sceenshot Youtube BI)

Aida menjelaskan, komoditas beras mengalami inflasi sebesar 0,64 persen pada Januari 2024, dengan andil terhadap inflasi utama sebesar 0,03 persen.

Adapun kenaikan harga beras terjadi di 28 provinsi, sementara harga beras di 10 provinsi lainnya mengalami penurunan.

"Saya sampaikan tiga hal, tadi masalah beras bagaimana, apa berdampak pada inflasi? Pada bulan Januari kemarin inflasi berdampak 0,64 persen secara month to month, ini dia bobotnya sekarang 3,43 (persen) sekarang kalau pakai SPH 2022 di survei biaya hidup 2022, sehingga kenapa salah satu penyebabnya volatile food kita mencapai inflasinya 7,27 persen," tutur Aida. 

Sebagai informasi, inflasi IHK Januari 2024 tercatat sebesar 0,04 persen (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 2,57 persen (yoy), lebih rendah dari inflasi IHK bulan sebelumnya sebesar 2,61 persen (yoy).

Inflasi inti tetap terjaga rendah, pada Januari 2024 tercatat sebesar 0,20 persen (mtm), sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,14 persen (mtm).

Realisasi inflasi inti tersebut disumbang terutama oleh komoditas emas perhiasan, biaya sewa rumah, dan biaya kontrak rumah. Secara tahunan, inflasi inti Januari 2024 tercatat sebesar 1,68 persen (yoy), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,80 persen (yoy).

Inflasi kelompok volatile food menurun. Kelompok volatile food pada Januari 2024 mencatat inflasi sebesar 0,01 persen (mtm), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,42 persen (mtm). 

Baca Juga: Beras Bulog Dijual di Pasar dan Swalayan, Pembelian Dibatasi 

2. Faktor penyebab harga beras naik

BI Beberkan Penyebab Harga Beras Merangkak NaikPetani di Kota Mataram memanen padi di tengah ancaman El Nino pada 2023 lalu. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Aida menjelaskan, penyebab harga beras mahal karena adanya El Nino. Kemudian, muncul musim hujan di Tanah Air baru mencapai persentase 70 persen.

"Nah saat sekarang ini sudah ada musim hujan yang masuk ke Indonesia tapi baru 70 persen,di-compare dengan kalau kita tahun lalu di Januari itu sudah 77 persen. Akibatnya tentunya ada pergeseran periode tanam beras," ucap dia.

3. Pemerintah buka keran impor untuk tingkatkan cadangan beras pemerintah

BI Beberkan Penyebab Harga Beras Merangkak Naikilustrasi menanam padi (pexels.com/Văn Long Bùi)

Untuk itu, sinergi pengendalian inflasi TPIP dan TPID melalui penguatan GNPIP di berbagai daerah terus diperkuat dalam mengendalikan harga pangan. Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi tahun 2024 tetap akan rendah dan terkendali dalam sasaran 2,5±1 persen. 

Oleh karena itu, pemerintah kembali membuka keran impor guna meningkatkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Adapun, total CBP hingga saat ini baru 1,2 juta ton. 

"Kecukupan pasokan itu ada. Operasi pasar juga terus dilakukan, dan ada penyaluran bantuan pangan beras yang berlanjut," katanya.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya