BI Ungkap Hasil Stress Test Perbankan usai Diguncang Gejolak Global

Pertumbuhan kredit kuartal I capai 12,4 persen (yoy)

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) membeberkan hasil stress test yang dilakukannya soal kondisi perbankan di tengah ketidakpastian global dan juga memanasnya konflik Iran dan Israel.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, hasil stress test BI menunjukkan ketahanan perbankan dan korporasi tetap kuat dalam menghadapi berbagai tekanan. Alhasil, kondisi perbankan yang tetap kuat tersebut dapat memitigasi dampak ketidakpastian pasar keuangan global terhadap stabilitas sistem keuangan.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan bersama KSSK dalam memitigasi berbagai risiko tersebut yang berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan,” tutur Perry dikutip, Kamis (25/4/2024).

1. Ketahanan sistem keuangan masih terjaga baik

BI Ungkap Hasil Stress Test Perbankan usai Diguncang Gejolak Globalilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Perry menambahkan, ketahanan sistem keuangan tetap terjaga baik dan mendukung pertumbuhan kredit 2024. Ketahanan perbankan pun tercermin dari sisi likuiditas yang memadai, risiko kredit yang menurun, dan permodalan yang kuat.

Likuiditas perbankan memadai, tercermin dari rasio AL/DPK pada Maret 2024 yang terjaga tinggi. Kemudian sisi rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tercatat pada level yang tinggi sebesar 27,73 persen pada Februari 2024, sementara rasio kredit bermasalah perbankan (Non-Performing Loan/NPL) tercatat rendah sebesar 2,35 persen (bruto) dan 0,82 persen (neto).

“Ketahanan perbankan yang kuat juga didukung oleh kemampuan membayar korporasi yang terjaga,” ungkapnya.

Baca Juga: Bank Indonesia: TD Valas DHE Capai 1,9 Miliar Dolar AS

2. Pertumbuhan kredit kuartal I tembus 12,4 persen

BI Ungkap Hasil Stress Test Perbankan usai Diguncang Gejolak GlobalIlustrasi Bank. (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, pertumbuhan kredit perbankan terus meningkat. Pada kuartal I 2024, kredit tumbuh tinggi sebesar 12,40 persen (yoy) didorong oleh pertumbuhan kredit pada hampir seluruh sektor ekonomi.

"Dari sisi penawaran, tingginya pertumbuhan kredit ditopang terjaganya appetite perbankan yang didukung oleh permodalan yang tinggi dan likuiditas yang memadai," ujar Perry.

Dalam catatannya, ketersediaan likuiditas perbankan tecermin pada tingginya rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 27,18 persen yang didukung oleh KLM Bank Indonesia. Untuk mencapai target pertumbuhan kredit 2024 di tengah pertumbuhan DPK Maret 2024 sebesar 7,44 persen (yoy).

Perbankan mengoptimalkan pendanaan kredit melalui strategi pengelolaan aset dengan memperhatikan aspek safety, liquidity dan profitability.

"Sementara dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diprakirakan terus meningkat pasca Pemilu serta kinerja rumah tangga yang terjaga," tegas Perry. 

3. BI lakukan penguatan KLM

BI Ungkap Hasil Stress Test Perbankan usai Diguncang Gejolak Globalilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Untuk mendukung penyaluran kredit makin kencang, BI akan melakukan penguatan KLM sehingga bisa memberikan tambahan likuiditas perbankan sebesar Rp81 triliun. Sehingga total insentif menjadi Rp246 triliun.

“Penguatan KLM dilakukan dengan mengoptimalkan insentif likuiditas yang tersedia serta memperluas cakupan sektor prioritas yang berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Perry.

Lebih lanjut, Perry memproyeksi tambahan likuiditas dari KLM tembus Rp115 triliun di akhir tahun 2024. Sehingga total insentif menyentuh angka Rp280 triliun.

"Bank Indonesia akan terus memperkuat efektivitas implementasi kebijakan makroprudensial akomodatif tersebut dengan sinergi kebijakan pemerintah, KSSK, perbankan, serta pelaku dunia usaha agar benar-benar dapat mendukung peningkatan kredit/pembiayaan bagi pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan," tegasnya. 

Baca Juga: Syarat dan Cara Menukar Uang Rupiah Rusak atau Cacat di Bank Indonesia

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya