BliBli Gandeng EcoTouch Kelola Limbah Fesyen

Indonesia hasilkan 2,3 juta ton limbah pakaian

Jakarta, IDN Times - Blibli menggandeng EcoTouch untuk mengelola limbah fashion melalui Fashion Take Back Program pada 22 April - 3 Mei 2024 untuk memperingati Hari Bumi 2024, yang jatuh setiap tanggal 22 April.

Dengan mengusung tema "Blibli Tiket ACTION vs. Plastics", program itu bertujuan untuk mengurangi limbah fashion dan penggunaan plastik dalam produk tekstil dengan melibatkan karyawan Blibli Tiket.

"Kami mengajak karyawan untuk turut terlibat dalam pengembalian limbah fesyen, di mana sekitar 60 persen bahan pakaian masih terbuat dari plastik. Penerapan circular fashion dan sustainable fashion jadi solusi bagi industri fesyen," tutur Yolanda Nainggolan, Head of Public Relations PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) dalam keterangannya, Selasa (23/4/2024).

Baca Juga: Blibli Manfaatkan AI untuk Sistem Pengemasan Paket

1. Circular fashion dan sustainable fashion jadi solusi atasi limbah pakaian

BliBli Gandeng EcoTouch Kelola Limbah FesyenBlibli Tiket ACTION vs. Plastics, menggandeng EcoTouch menggelar Fashion Take Back Program. (Dok/Humas Blibli).

Yolanda menjelaskan, limbah fesyen yang terkumpul akan didaur ulang oleh EcoTouch menjadi insulator, kain, dan produk fesyen retail. Aksi ini diadakan selaras dengan fokus materialitas ESG Blibli pada pengelolaan sampah dan pengurangan emisi.

"Penerapan circular fashion dan sustainable fashion jadi solusi bagi industri fesyen. Menggandeng EcoTouch, tahun ini kami tidak hanya mengajak karyawan untuk mendonasikan baju bekas, tapi juga Blibli seragam bekas karyawan Blibli dengan total kurang lebih 100 kg untuk diolah kembali,” ungkapnya. 

2. Indonesia hasilkan 2,3 juta sampah pakaian

BliBli Gandeng EcoTouch Kelola Limbah FesyenIlustrasi sampah plastik. (unsplash.com/John Cameron)

Limbah fesyen saat ini adalah penyumbang sampah kedua tertinggi di dunia. Merujuk pada data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional pada tahun 2021, terungkap Indonesia menghasilkan 2,3 juta ton limbah pakaian atau setara dengan 12 persen dari limbah rumah tangga.

Namun dari keseluruhan limbah pakaian tersebut, hanya 0,3 juta ton limbah pakaian yang mengalami daur ulang.

Sementara itu, menurut United Nation Environment Programme, sekitar 60 persen bahan yang digunakan untuk membuat pakaian adalah plastik, termasuk tekstil poliester, akrilik, dan nilon. Kain sintetis ini ringan, tahan lama, terjangkau, dan fleksibel.

Namun masalahnya, setiap kali dicuci, bahan-bahan tersebut melepaskan serat plastik kecil yang disebut serat mikro yang tentunya membahayakan kehidupan bawah laut.

"Melihat potensi limbah fesyen dan plastik yang masih digunakan di dalamnya, maka Hari Bumi 2024 ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat secara luas tentang risiko kesehatan dari plastik, serta secara cepat menghapus semua plastik sekali pakai dengan target pengurangan sebesar 60 persen pada tahun 2040," tegas Yolanda.

3. Limbah yang terkumpul akan disulap jadi produk baru

BliBli Gandeng EcoTouch Kelola Limbah Fesyenilustrasi pakaian pria (unsplash.com/Wademar)

Co-Founder dari EcoTouch, Christina Harjanto mengatakan, EcoTouch akan mengelola kembali limbah yang terkumpul menjadi produk baru bernilai guna, yang nantinya akan dipamerkan di Langkah Membumi Festival 2024.

Aksi kolaboratif ini diharapkan dapat menjadi cara untuk memperkuat penerapan ekonomi hijau, dan mengedukasi setiap stakeholder Blibli Tiket untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya