BNI Akan Buka Cabang di Amerika Serikat dan Australia Tahun Ini

Hadirnya kantor cabang di luar negeri beri nilai tambah

Jakarta, IDN Times - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. akan memperluas ekspansi bisnisnya secara global, dengan membuka kantor cabang luar negeri (KLN) di Amerika Serikat dan Australia tahun ini.

Upaya tersebut digenjot meski ramai bank asing di dalam negeri yang hengkang dan menjual bisnis konsumernya.

Direktur Wholesale & International Banking BNI, Silvano Rumantir mengatakan, rencana tersebut merupakan mandat dari Kementerian BUMN untuk menjadikan BNI sebagai Indonesia International Leading Bank.

“BNI diberikan mandat oleh Kementerian BUMN untuk menjadi Indonesia International Leading Bank. Untuk menjawab pertanyaan itu, kami miliki strategi follow the Indonesia client,” ujar Silvano, dikutip Sabtu (27/1/2024).

Baca Juga: Sepanjang 2023, Laba Bersih BNI Naik 14,2 Persen

1. BNI hati-hati untuk buka cabang di luar negeri

BNI Akan Buka Cabang di Amerika Serikat dan Australia Tahun Iniilustrasi kenaikan harga emas. (IDN Times/Nathaniel Tegar)

Menurutnya, BNI tak akan sembarangan dalam menentukan pasar dalam ekspansi bisnis global, dan telah menggunakan strategi khusus dalam melakukan ekspansi bisnis global.

“Kami akan hati-hati prudent dalam melakukan ekspansi. Namun, kami juga akan memastikan agar kehadiran kami dapat memberikan nilai tambah bagi klien,” kata Silvano.

2. Sebelum buka cabang, BNI gali potensi di negara yang dituju

BNI Akan Buka Cabang di Amerika Serikat dan Australia Tahun Inibendera Amerika Serikat (pexels.com/Alteredsnaps)

BNI sebenarnya sudah memiliki kantor luar negeri atau KLN di New York.

Namun, BNI akan terus menggali potensi-potensi yang ada di bagian lain di Amerika, maupun di Australia.

3. BNI pakai 5 pertimbangan dalam buka KLN

BNI Akan Buka Cabang di Amerika Serikat dan Australia Tahun Inipexels.com

BNI mempertimbangkan sejumlah hal dalam membuka KLN. Pertama, mapping perusahaan Indonesia yang melakukan bisnis di negara tersebut. Kedua, mapping perusahaan negara tersebut yang melakukan bisnis di Indonesia.

Kemudian ketiga, detail tentang diaspora Indonesia di negara tersebut.

Keempat, investasi dari negara tersebut di Indonesia dan hubungan perdagangan dengan negara tersebut atau ekspor impor.

"Terakhir, potensi UMKM yang bisa go global ke negara-negara tersebut," jelasnya. 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya