Bos BI Buka Celah Turunkan BI Rate di Semester II-2024

Rupiah akan dijaga stabil sepanjang tahun

Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo membuka kemungkinan untuk mulai menurunkan suku bunga acuan pada semester II-2024. Langkah ini akan dilakukan seiring upaya BI memperkuat bauran kebijakan moneter.

BI juga akan menjalankan makroprudensial, digitalisasi sistem pembayaran, pendalaman pasar, UMKM, hingga hilirisasi. 

"Kami akan terus perkuat bauran kebijakan moneter tetap prostability, sambil melihat celah-celah semester II, apakah ada ruang turunkan suku bunga, menstabilkan kurs," kata Perry dikutip, Kamis (1/2/2024).

Baca Juga: Bos BI Sebut Ekonomi Indonesia Salah Satu Terbaik di Dunia 

1. BI janji jaga stabilitas rupiah

Bos BI Buka Celah Turunkan BI Rate di Semester II-2024Ilustrasi pendapatan negara (IDN Times/Nathan Manaloe)

Dia mengatakan BI juga akan terus memastikan kestabilan rupiah sepanjang tahun ini. Likuiditas perbankan juga akan dipastikan lebih dari cukup.

"Sepanjang perbankan juga mau me-repo-kan SBN yang dimiliki tidak dikekepin, mendorong sektor-sektor prioritas,” jelasnya. 

2. The Fed bakal turunkan suku bunga Semester II

Bos BI Buka Celah Turunkan BI Rate di Semester II-2024Chairman Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell pada Rabu (21/9/2022) mengumumkan kenaikan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) untuk kelima kalinya tahun ini. (dok. YouTube Washington Post)

Lebih lanjut, Perry memperkirakan ada  kemungkinan kuat bank sentral Amerika Serikat, yakni The Federal Reserve akan mulai menurunkan bunga acuannya pada semester II-2024.

"Fed Fund Rate kami perkiran semester II, tapi jelas akan turun insya Allah setidaknya akan mereda dolar masih kuat, tapi setelah Fed Fund Rate akan turun tentu saja mereda," paparnya.

Baca Juga: BI Masih Buka Ruang Turunkan BI Rate

3. Level suku bunga acuan saat ini 6 persen

Bos BI Buka Celah Turunkan BI Rate di Semester II-2024IDN Times/Aditya Pratama

Bank Indonesia telah mempertahankan empat bulan berturut-turut suku bunga acuan BI Rate di level 6 persen sejak Oktober 2023 hingga Januari 2024. Level itu pun naik dari September 2023 sebesar 5,75 persen. 

Baca Juga: Bos BI Pede Rupiah Bakal Berotot Tahun Ini

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya