Demi Stabilkan Rupiah, Cadangan Devisa Oktober Susut 1,33 Persen

Cadev masih di atas standar kecukupan Internasional

Jakarta, IDN Times - Posisi cadangan devisa (cadev) kembali turun pada Oktober 2023, bila dibandingkan dengan September 2023. Berdasarkan data Bank Indonesia cadev menjadi 133,1 miliar dolar AS  atau turun 1,33 persen yang setara dengan 1,8 miliar dolar AS bila dibandingkan posisi akhir Oktober yang mencapai 134,9 miliar dolar AS. 

Direktur Departemen Komunikasi BI Nita A. Muelgini mengungkapkan, penurunan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh langkah Bank Indonesia untuk menstabilkan rupiah. 

"Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai langkah antisipasi dampak rambatan sehubungan dengan semakin meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global," terang Nita dalam keterangannya, Selasa (7/11/2023). 

1. Cadangan devisa di atas standar kecukupan internasional

Demi Stabilkan Rupiah, Cadangan Devisa Oktober Susut 1,33 PersenIlustrasi Cadangan Devisa (IDN Times/Arief Rahmat)

Meski menurun, Nita mengatakan posisi cadangan devisa tersebut masih kuat dalam mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan. 

Cadangan devisa masih berada di atas standar kecukupan internasional yang sekitar tiga bulan impor, atau tepatnya setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. 

Baca Juga: Bayar Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa Susut Jadi US$ 134,9 Miliar

2. Cadangan devisa memadai dukung stabilitas dan prospek ekonomi terjaga

Demi Stabilkan Rupiah, Cadangan Devisa Oktober Susut 1,33 PersenIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Nita optimistis cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga. 

"Seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh oleh BI dalam menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," jelasnya. 

3. Cadev turun hal yang wajar

Demi Stabilkan Rupiah, Cadangan Devisa Oktober Susut 1,33 PersenGubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo (Dok. Departemen Komunikasi Bank Indonesia)

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menegaskan penurunan cadangan devisa merupakan hal yang wajar, karena Bank Indonesia menggunakannya untuk menstabilkan rupiah di tengah tekanan ketidakpastian global. 

"Cadangan devisa itu kita kumpulkan kalau lagi panen. Makanya dulu naik sampai 139 miliar dolar AS tapi pada saat inflow nya besar dan ekspor kita besar seperti itu. Kita gunakan pada saat tekanan global, seperti ini ya wajar," kata Perry. 

Perry mengungkapkan, pihaknya tengah menggenjot cadangan devisa melalui implementasi kebijakan devisa hasil ekspor (DHE). Oleh karena itu, ia memastikan bahwa posisi cadev saat ini lebih dari cukup. 
 
"Untuk DHE SDA ini sudah juga membantu peningkatan cadangan devisa. Karena term deposit valas yang di pass on oleh perbankan oleh investor ke Bank Indonesia sekarang USD 1,9 miliar. Ini belum semuanya karena memang PP 36 2023 kemarin efektifnya November dan melihat itu 3 bulan," tutur Perry.

Berikut rincian, posisi cadangan devisa periode Januari-September:

  • Januari 139,4 miliar dolar AS
  • Februari 140,3 miliar dolar AS
  • Maret 145,2 miliar dolar AS
  • April 144,2 miliar dolar AS
  • Mei 139,3 miliar dolar AS
  • Juni 137,5 miliar dolar AS
  • Juli 137,7 miliar dolar AS
  • Agustus 137,1 miliar dolar AS
  • September 134,9 miliar dolar AS

Baca Juga: Wajib Setor DHE Bisa Tambah Cadangan Devisa RI 100 Miliar Dolar AS Setahun

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya