Duh, PMI Manufaktur April Turun ke Level 52,9 

Laju ekspor produk manufaktur menurun

Intinya Sih...

  • PMI Manufaktur Indonesia April 2024 turun ke level 52,9, menunjukkan ekspansi sektor manufaktur yang lebih lambat dari bulan sebelumnya.
  • Output dan permintaan baru meningkat, namun penjualan ekspor menurun, mendorong perusahaan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja.

Jakarta, IDN Times - S&P Global mencatat, Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April 2024 berada di level 52,9. Laju PMI turun 1,3 poin dibandingkan dengan capaian Maret 2024 yang berada pada level 54,2.

Hanya saja, PMI Manufaktur tersebut masih ekspansi dan menunjukkan bahwa kondisi di sektor manufaktur membaik selama 32 bulan. Kendati demikian, tingkat ekspansi lebih lambat dibandingkan pada Maret 2024.

Baca Juga: Industri Manufaktur Masih Terhambat Koordinasi Antarinstansi

1. Kinerja manufaktur RI di April masih baik

Duh, PMI Manufaktur April Turun ke Level 52,9 Ilustrasi pabrik. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Direktur Ekonomi S&P Global Market Intelligence, Paul Smith mengatakan, secara keseluruhan, April merupakan bulan positif untuk perekonomian manufaktur Indonesia, dengan output dan permintaan baru meningkat seja Maret pada tingkat yang lumayan baik di tengah laporan kondisi permintaan yang positif.

"Perusahaan terus mendorong aktivitas pembelian dan menaikkan stok untuk mengantisipasi pertumbuhan pada bulan-bulan mendatang," ucap Paul dalam laporannya, dikutip Jumat (3/5/2024).

Baca Juga: Ekonom Nilai Manufaktur Indonesia Tak Alami Deindustrialisasi

2. Laju ekspor menurun

Duh, PMI Manufaktur April Turun ke Level 52,9 Ilustrasi ekspor impor (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut Paul menilai ada sedikit hambatan pada kinerja manufaktur pada periode laporan. Menurutnya, penjualan ekspor kembali menurun begitu juga dengan pertumbuhan produksi dan permintaan baru. 

"Kondisi ini mendorong perusahaan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja," ujar Paul.

3. Permintaan barang jadi naik untuk pasar domestik

Duh, PMI Manufaktur April Turun ke Level 52,9 ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Permintaan barang jadi naik, meski secara umum hanya berpusat pada pasar domestik. Data terkini menunjukkan penjualan ekspor berlanjut meski dalam tren melemah pada April. Kondisi pelemehan ini sudah terjadi sejak dua bulan lalu atau Februari. 

Di sisi lain, S&P menilai perusahaan manufaktur di Indonesia tengah berupaya untuk stok dalam menghadapi kenaikan produksi dan penjualan pada bulan-bulan mendatang. Namun demikian, sentimen turun hingga level terendah sejak Maret hanya dalam waktu empat tahun.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya