Harga Emas Stagnan di Rp1,199 Juta per Gram

Harga buyback juga tidak alami perubahan

Intinya Sih...

  • Harga emas Antam stagnan di Rp1,199 juta per gram, sementara buyback tetap di Rp1,091 juta per gram.
  • Harga emas batangan Antam hari ini dalam pecahan lain bervariasi mulai dari Rp649,5 ribu hingga Rp1,139 miliar.
  • Emas dikategorikan instrumen investasi berisiko rendah namun fluktuatif dan rentan dicuri. Tingkat risiko akan berdampak pada imbal hasil yang didapatkan.

Jakarta, IDN Times - Harga emas produksi PT Aneka Tambang (ANTM) pada Rabu  (20/3/2024) mengalami stagnasi dari posisi kemarin yakni berada di level Rp1,199 juta per gram. 

Begitu juga dengan harga buyback hari ini, menurut situs logammulia.com, juga tidak berubah atau tetap di banderol Rp1,091 juta per gram. Harga buyback adalah angka yang ditetapkan Antam ketika kamu hendak menjual emas ke Butik Logam Mulia.

1. Harga emas Antam dalam pecahan lain

Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain: 

  • Harga emas 0,5 gram: Rp649,5 ribu.
  • Harga emas 1 gram: Rp1,199 juta.
  • Harga emas 2 gram: Rp2,338 juta.
  • Harga emas 3 gram: Rp3,482 juta.
  • Harga emas 5 gram: Rp5,77 juta.
  • Harga emas 10 gram: Rp11,485 juta.
  • Harga emas 25 gram: Rp28,587 juta.
  • Harga emas 50 gram: Rp57,095 juta.
  • Harga emas 100 gram: Rp114,112 juta.
  • Harga emas 250 gram: Rp285,015 juta
  • Harga emas 500 gram: Rp569,82 juta
  • Harga emas 1.000 gram: Rp1,139 miliar.  

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Naik ke Rp1,19 Juta per Gram, Mau Jual atau Beli?

2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah

Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap Andy kepada IDN Times.

Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.

Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata Andy. 

3. Cara menghitung keuntungan investasi emas

Cara menghitung keuntungan berinvestasi emas ialah dengan mencari selisih harga jual dan harga beli. Misalnya, harga beli emas Antam Rp1,021 juta per gram dan harga jual kembali Rp917 ribu per gram.

Ada selisih Rp104 ribu dari harga jual dan harga beli. Artinya, kamu harus menunggu sampai selisih harga melebihi harga beli agar meraih keuntungan.

Apabila kamu beli emas Rp1,031 juta pada pagi hari, lalu sore harinya ingin dijual, kamu rugi Rp104 ribu. Berbeda halnya apabila kamu membeli emas hari ini, lalu dijual kembali lima tahun kemudian. Oleh sebab itu, emas kerap disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang.

Baca Juga: Gadai Emas di Palembang Naik 8,18 Persen Jelang Idul Fitri

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya