Hutama Karya Dapat PMN Rp12,5 Triliun untuk Proyek JTTS di 2024

Hanya 2 BUMN klaster infrastruktur yang dapat PMN

Jakarta, IDN Times - Pemerintah tetap memberikan penyertaan modal negara (PMN) kepada dua BUMN untuk klaster infrastruktur mencapai Rp14,4 triliun. PMN ini tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024. 

PMN ini untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penguatan daya saing. Harapannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi jangka menengah dan panjang.

Berdasarkan Buku Nota Keuangan II yang dikutip Rabu (23/8/2023), PMN klaster infrastruktur diberikan kepada PT Hutama Karya dan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau PT SMF sebagai Special Mission Vehicle (SMV). 

Baca Juga: Ini Sederet Alasan Kemenkeu Batal Suntik PMN ke Waskita Karya

1. PMN Hutama Karya untuk selesaikan JTTS

Hutama Karya Dapat PMN Rp12,5 Triliun untuk Proyek JTTS di 2024Hutama Karya (Website/hutamakarya.com)

Berdasarkan Buku Nota Keuangan II, Pemerintah kembali mengalokasikan investasi melalui tambahan PMN kepada PT HK (Persero) sebesar Rp12,5 triliun akan difokuskan untuk penyelesaian pembangunan jalan tol.

PMN ini akan memberikan manfaat, untuk menunjang percepatan pembangunan infrastruktur dan perkembangan ekonomi serta mendukung program pemerintah di bidang konektivitas nasional. Bahkan, untuk meningkatkan efisiensi waktu tempuh perjalanan di wilayah terkait, harapannya dapat mendukung penurunan biaya transportasi barang dan manusia.

PT HK (Persero) akan melanjutkan penyelesaian penugasan dari Pemerintah terkait jalan bebas hambatan dari Bakauheni sampai dengan Banda Aceh atau 24 ruas Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) sepanjang 2.812 km.

"Mengingat JTTS layak secara ekonomi namun tidak layak secara finansial, maka proyek ini perlu mendapat dukungan pemerintah salah satunya melalui pemberian pembiayaan investasi kepada BUMN," jelas ungkap dokumen tersebut. 

Sebagai informasi, penugasan pembangunan JTTS tersebut sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional IV 2020–2024
yang di antaranya memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar.

Baca Juga: PMN InJourney Rp1,19 Triliun, Sri Mulyani: Masih Dibahas!

2. Rincian ruas tol yang sudah beroperasi hingga masih tahap konstruksi

Hutama Karya Dapat PMN Rp12,5 Triliun untuk Proyek JTTS di 2024Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar (Bakter). (dok. Hutama Karya)

Pemerintah telah memberikan PMN kepada PT HK (Persero) selama 2020-2023 untuk meningkatkan konektivitas nasional yang salah satunya melalui pembangunan jalan tol.

Adapun total realisasi panjang JTTS yang sudah terbangun hingga Semester I 2023 mencapai 919 km. 

Berikut progres pembangunan jalan tol tersebut hingga Semester I tahun 2023:

Ruas yang sudah beroperasi:

  • Ruas Medan-Binjai dengan panjang 17 km
  • Ruas Pekanbaru-Dumai dengan panjang 131 km
  • Ruas Palembang-Simpang Indralaya dengan panjang 22 km
  • Ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung dengan panjang 189 km
  • Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar dengan panjang 141 km
  • Ruas Taba Penanjung-Bengkulu dengan panjang 18 km

Ruas yang beroperasi sebagian:

  • Ruas Sigli-Banda Aceh denganpanjang 74 km
  • Ruas Binjai-Langsa dengan panjang 58 km
  • Ruas Pekanbaru-Koto Kampar dengan panjang 64 km

Ruas yang masih dalam proses konstruksi:

  • Ruas Kisaran-Indrapura
  • Ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Siantar
  • Ruas Sicincin-Padang
  • Ruas Simpang Indralaya-Muara Enim seksi Simpang Indralaya hingga Prabumulih.

3. PT SMF dapat PMN Rp1,9 Triliun

Hutama Karya Dapat PMN Rp12,5 Triliun untuk Proyek JTTS di 2024ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Selanjutnya, pemerintah kembali mengalokasikan tambahan investasi kepada PT SMF sebesar Rp1,9 triliun untuk program KPR FLPP bagi MBR.

Adapun beberapa manfaat yang akan didapatkan melalui investasi tersebut antara lain, mendukung pembiayaan target KPR FLPP sebanyak 166 ribu unit. Selain itu, program ini mendorong kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi MBR dan terakhir meningkatkan pendapatan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja pada sektor-sektor terkait. 

Sesuai Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun 2020-2024 Lampiran III, pemerintah menetapkan target penyaluran FLPP sebanyak 900.000 unit rumah yang terbagi selama periode 2020- 2024. 

"Rinciannya, sebanyak 102.500 unit, 157.500 unit, 200 ribu unit, 220 ribu unit,
dan 220 ribu unit," ungkap dokumen tersebut.

4. PT SMF salurkan dana ke sektor pembiayaan perumahan Rp89,75 Triliun

Hutama Karya Dapat PMN Rp12,5 Triliun untuk Proyek JTTS di 2024Ilustrasi Kredit Cicilan Rumah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, sesuai Kepmen PUPR No. 463/2018 tentang Proporsi Pendanaan Kredit/ Pembiayaan Pemilikan Rumah Sejahtera, proporsi pendanaan KPR FLPP terbagi atas 75 persen dana FLPP/Pemerintah, dan 25 persen dana perbankan.

Dalam hal ini, PT SMF diberi mandat untuk mendukung Program KPR FLPP melalui penyediaan pembiayaan kepada bank penyalur pada porsi 25 persen.

"Akumulasi dana yang dialirkan oleh PT SMF ke sektor pembiayaan perumahan,
sejak 2006 sampai dengan Desember tahun 2022, mencapai Rp89,75 triliun," ungkap dokumen tersebut. 

Baca Juga: PT SMF Salurkan Dana KPR FLPP Capai Rp15 Triliun

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya