ID Food Mulai Salurkan Bantuan Pangan Penanganan Stunting Tahap I

Diharapkan prevelansi stunting turun

Jakarta, IDN Times - Holding BUMN Pangan ID Food terus menggenjot penyaluran bantuan pangan penanganan stunting tahap I tahun 2024 yang sudah mulai berjalan pada pertengahan Maret ini. 

Upaya penyaluran akan terus ditingkatkan secara bertahap guna memenuhi target penyaluran kepada 1.446.089 Keluarga Rawan Stunting (KRS) di 7 provinsi di seluruh Indonesia.

Baca Juga: ID Food Impor 2.350 Ekor Sapi untuk Persiapan Lebaran 2024  

1. Bahan pokok yang diterima KRS

ID Food Mulai Salurkan Bantuan Pangan Penanganan Stunting Tahap ISeorang petugas Lapas Kedungpane Semarang saat mendistribusikan bantuan sembako dan telur ke Desa Loireng Demak. (IDN Times/Dok Humas Lapas Kedungpane Semarang)

Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan mengatakan kegiatan penyaluran tahap pertama 2024 ini akan dilakukan sebanyak 3 kali dengan jangka waktu selama 3 bulan.

“Jadi pada tahap pertama 2024 ini KRS akan menerima bantuan berupa 1 kg daging ayam dan 10 butir telur ayam sebanyak tiga kali. Pola ini sama dengan penyaluran yang telah dilaksanakan pada tahun 2023 lalu,” ujarnya.

Adapun Penyaluran Bantuan Penanganan Stunting, pada Kamis, 28/3/2024 berada di Kota Medan, Sumatra. 

2. Sumatra Utara berada diurutan ke-4 dengan jumlah KRS terbanyak

ID Food Mulai Salurkan Bantuan Pangan Penanganan Stunting Tahap I

Frans mengatakan, saat ini untuk penyaluran di wilayah provinsi Sumatra Utara juga sudah berjalan. “Hari ini kami meninjau proses penyalurannya di wilayah kecamatan Medan Polonia. Untuk wilayah ini bantuan disalurkan kepada 181 KRS,” ujarnya.

Frans menuturkan, berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terdapat 136.738 KRS penerima bantuan pangan stunting di wilayah Sumatera Utara atau sekitar 9,4 persen dari total 1.446.089 KRS yang tersebar di 7 provinsi. Untuk Kota Medan sendiri tercatat terdapat sebanyak 12 ribu KRS.

“Sumatra Utara berada di urutan ke 4 jumlah KRS terbanyak dari 7 provinsi pelaksana program setelah Jawa Barat 403.285 KRS, Jawa Timur 374.197 KRS, dan Jawa Tengah 345.514 KRS. Selanjutnya ada Banten dengan 92.654 KRS, Nusa Tenggara Timur 73.068 KRS dan Sulawesi Barat 20.633 KRS,” paparnya.

Baca Juga: Holding BUMN Pangan ID Food Punya Bisnis Kondom, Ini Asal-Usulnya 

3. Bantuan pangan bisa turunkan stunting di daerah

ID Food Mulai Salurkan Bantuan Pangan Penanganan Stunting Tahap IIlustrasi beras. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Frans mengaku senang atas kepercayaan banyak pihak terhadap ID Food untuk menjalankan penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk bantuan pangan penanganan stunting ini. Pasalnya, program ini dapat mendukung program pemerintah menurunkan angka stunting di tingkat daerah maupun nasional.

“Kita berharap akan membawa manfaat besar bagi semua pihak khususnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara yang sedang aktif menargetkan penurunan stunting," ujar Frans.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka prevalensi stunting di Sumatra Utara berhasil turun menjadi 18,9 persen atau berkurang sekitar 2,2 persen, dari tahun sebelumnya 2022 sebesar 21,1 persen. Di 2024, Pemprov Sumatra Utara menetapkan target angka penurunan stunting menjadi 14 persen.

“Program ini akan terus kita dukung dan laksanakan dengan sebaik mungkin. Tahun 2023 kita juga laksanakan program bantuan pangan penanganan stunting ini salah satunya di Provinsi Sumatera Utara dan perlu disyukuri dan diapresiasi angka stunting di Sumatera Utara kembali turun di tahun 2023 sebesar 2,2 persen,” ungkap Frans.Frans melanjutkan, seperti di provinsi lainnya, dalam pelaksanaan penyaluran bantuan di

Sumatra Utara ID Food juga didukung oleh anak perusahaan member of ID Food dan mitra BUMN.

“Untuk Sumatra Utara pengadaan produk atau komoditas daging ayam dan telur ayam dilaksanakan oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sedangkan transporter oleh PT Pos Indonesia. Kita juga melibatkan PT Berdikari, PT Rajawali Nusindo, serta penyedia jasa logistik PT BGR Logistik Indonesia (BLI),” ungkapnya

Baca Juga: Komut ID FOOD Prediksi Harga Gandum Tak Akan Naik Lagi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya