Inflasi April Turun Jadi 3 Persen, Ini Pemicunya!

Ada panen raya, tekanan inflasi beras mereda

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada April 2024 sebesar 3 persen (yoy).

Laju inflasi ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,05 persen (mtm) dan periode yang sama di tahun lalu sebesar 4,33 persen (yoy).

1. Kelompok makanan, minuman, dan tembaku beri andil inflasi paling besar

Inflasi April Turun Jadi 3 Persen, Ini Pemicunya!ilustrasi inflasi (pixabay.com/Stevepb)

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, berdasarkan kelompok pengeluaran inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,04 persen, sehingga memberikan andil sebesar 1,98 persen terhadap inflasi umum.

"Komoditas lain yang memberikan andil inflasi yakni beras, daging ayam ras bawang merah tomat dan sigaret kretek mesin. Kemudian komoditas lainnya adalah emas perhiasan tarif angkutan udara dan nasi dengan lauk," ucap Amalia dalam Konferensi Pers BPS, Kamis (2/5/2024).

Baca Juga: BPS Waspadai Kenaikan Harga Bawang, Ayam Ras hingga Gula Pasir

2. Seluruh komponen mengalami inflasi

Inflasi April Turun Jadi 3 Persen, Ini Pemicunya!ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Secara tahunan seluruh komponen mengalami inflasi. Komponen inti mengalami inflasi tahunan sebesar 1,82 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 1,17 persen.

Lebih rinci, komoditas yang dominan memberikan andil inflasi antara lain emas, perhiasan, gula pasir, dan nasi dengan lauk. Sedangkan, komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi tahunan sebesar 1,54 persen.

"Komponen ini memberikan andil sebesar 0,30 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah sigaret kretek mesin dan tarif angkutan udara," jelas Amalia.

Sementara itu, untuk komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 9,63 persen komponen ini memberikan andil terbesar terhadap inflasi tahunan yaitu sebesar 1,53 persen. 

"Komoditas yang dominan adalah beras daging ayam beras bawang merah tomat bawang putih dan cabe merah," tegasnya.

Menurut Amalia, tekanan inflasi komponen harga bergejolak mulai melemah, namun tingkat inflasinya masih relatif tinggi. Secara bulanan (month to month) inflasi komponen harga bergejolak mengalami deflasi sebesar 0,31 persen pada April 2024 tekanan inflasi tahunannya pun juga berkurang.

"Namun tingkat inflasinya masih relatif tinggi jika dibandingkan dengan komponen lainnya," ucap Amalia.

Baca Juga: Sektor Transportasi Ikut Kerek Inflasi April Capai 0,25 Persen

3. Tekanan inflasi pada beras menurun seriring panen raya

Inflasi April Turun Jadi 3 Persen, Ini Pemicunya!Realisasi Inflasi April 2024. (Dok/Screenshot paparan BPS).

Berdasarkan data BPS, tekanan inflasi beras sudah menurun seiring dengan panen raya yang terjadi pada April 2024. Meski begitu, beras masih memberikan andil inflasi yang cukup tinggi pada inflasi tahunan.

"Daging ayam ras dan cabai merah juga menunjukkan penurunan dan namun masih memberikan andil inflasi yang relatif tinggi sementara itu tekanan inflasi tahunan bawang merah tomat dan bawang putih semakin meningkat di April 2024," tuturnya.

Dengan demikian, berdasarkan wilayah provinsi secara tahunan seluruh provinsi mengalami inflasi inflasi tertinggi secara tahunan terjadi di Provinsi Gorontalo dengan inflasi sebesar 4,65 persen. Sementara itu, inflasi terendah terjadi di Provinsi Papua dengan inflasi sebesar 1,78 persen.

Baca Juga: Meski Ada Inflasi Medis, Premi Allianz Syariah Tak Dinaikkan

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya