Inflasi AS Turun, Rupiah kian Berotot di Level Rp14.715 

Rupiah menguat 17 point

Jakarta, IDN Times - Pergerakan rupiah pagi ini, Kamis (11/5/2023), terpantau menguat pada level Rp14.715 per dolar AS.

Berdasarkan Bloomberg, rupiah menguat 17 point atau 0,12 persen dibandingkan penutupan hari kemarin di level Rp14.732 per dolar AS.

Baca Juga: Balik Arah, Rupiah Menguat ke Rp14.732 per Dolar AS

1. Inflasi AS turun, Rupiah bakal perkasa

Analis PT Sinarmas Futures, Ariston Tjendra, mengatakan masih ada peluang rupiah menguat terhadap dolar AS hari ini. Menurutnya, rupiah bisa menguat hingga level Rp14.680.

"Proyeksinya potensi penguatan ke arah Rp14.680-Rp14.700 dengan potensi resisten di kisaran Rp14.750," ucapnya kepada IDN Times, Kamis (11/5/2023).

Ia menjelaskan potensi rupiah menguat setelah data inflasi konsumen AS bulan April yang dirilis semalam, menunjukkan penurunan menjadi 4,9 persen.

Baca Juga: Peringatan Hari Keuangan Nasional, Menilik Sejarah Mata Uang Indonesia

2. Ekspektasi pasar The Fed bakal tahan suku bunga

Penurunan (inflasi) meningkatkan ekspektasi pasar bahwa Bank Sentral AS akan menahan suku bunga acuannya pada pertemuan Juni nanti. Faktor ini pun, diyakininya, bisa mendorong pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.

"Angka inflasi yang mulai turun, memberikan ruang bagi the Fed untuk tidak menaikan suku bunganya untuk sementara waktu. Sambil melihat dampak kenaikan suku bunga sebelumnya terhadap perekonomian AS," ujarnya.

Baca Juga: Belanja di Malaysia Bisa Pakai QRIS, Ini Daftar Merchant Penyedianya

3. Potensi The Fed tahan suku bunga dorong inflow

Ia menjelaskan bahwa ekspektasi terhadap jeda kenaikan suku bunga acuan AS tersebut juga bisa mendorong aliran modal asing masuk.

"Inflow masuk lagi ke aset berisiko seperti aset-aset di emerging markets termasuk rupiah,"ungkapnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya