Inflasi Mei Turun Lebih Cepat dari Perkiraan 

Koordinasi TPIP dan TPID terus dipererat

Jakarta, IDN Times - Laju inflasi hingga Mei 2023 tercatat 4 persen secara tahunan (yoy) atau turun dibandingkan dengan posisi April sebesar 4,33 persen (yoy).

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan inflasi turun lebih awal dari perkiraan, karena dukungan dan sinergi yang semakin erat antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengendalikan laju inflasi pangan.

"Sekarang inflasi sudah 4 persen. Terlihat bahwa inflasi turun lebih cepat dari yang kita perkirakan," ujar Perry di Gedung DPR, Senin (5/6/2023).

Baca Juga: BPS: Inflasi Mei 2023 Susut ke 0,09 Persen 

1. Inflasi terkendali berkat GNPIP

Inflasi Mei Turun Lebih Cepat dari Perkiraan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara Kick Off GNPIP (youtube.com/Bank Indonesia)

Adapun BPS mencatat inflasi inti pada Mei 2023 berada di level, 2,66 persen (yoy), lebih rendah, dibandingkan April 2023 sebesar 2,83 persen (yoy). Sementara, inflasi komponen harga bergejolak (volatile food) mengalami inflasi sebesar 3,28 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan April 2023 sebesar 3,74 persen (yoy).

"Itu membuktikan memang langkah untuk pengendalian permintaan dari sisi moneter cukup berhasil. Demikian juga dengan inflasi volatile food yang terus rendah, ini merupakah hasil dari GNPIP (Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan),” ungkap Perry.

Baca Juga: BI Proyeksi Inflasi Mei 2023 Turun Lebih Rendah

2. Daya beli dipastikan tidak merosot

Inflasi Mei Turun Lebih Cepat dari Perkiraan Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Di tempat terpisah, Deputi Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan menurunnya inflasi inti bukan karena disebabkan oleh daya beli masyarakat yang melemah. Namun, lebih disebabkan oleh faktor musiman sehingga terjadi pergeseran permintaan masyarakat. 

“Kita nggak bisa menyatakan adanya indikasi melemahnya daya beli. Kita liat kecenderungannya karena sudah berkurangnya permintaan pasca Ramadan dan Lebaran khususnya barang-barang hasil industri manufaktur. Jadi kita nggak bisa bilang ini melemahnya daya beli,” jelas Pudji dalam konferensi Pers BPS, Senin 5 Juni 2023.

Baca Juga: Ini Biang Kerok Mahalnya Harga Bawang Merah dan Putih 

3. Permintaan masyarakat bergeser

Inflasi Mei Turun Lebih Cepat dari Perkiraan ilustrasi inflasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Pudji pun menjelaskan, permintaan masyarakat bergeser kepada komponen harga bergejolak, khususnya pada kelompok makanan dan minuman. Sebab, aktivitas masyarakat telah kembali normal pascapandemik.

“Permintaan tinggi bergeser pada komponen harga bergejolak khususnya makanan minuman jadi karena adanya kecenderungan makin banyaknya aktivitas sosial seperti hajatan, sehingga permintaan makanan tinggi,” ujarnya. 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya