Inflow Deras Masuk ke RI usai BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Bps

Aliran modal asing di pasar saham masih keluar

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps di April telah berdampak positif pada masuknya aliran modal asing ke instrumen surat berharga negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan aliran modal asing ini mulai deras masuk pada pekan pertama dan kedua Mei yang masuk di Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp8,1 triliun.

"Pada pekan pertama dan kedua Mei inflow Rp8,1 triliun terdiri dari pekan pertama Rp5,7 triliun dan pekan kedua Rp2,36 triliun," jelas Perry dalam Taklimat Perkembangan Ekonomi Terkini, Rabu (8/5/2024).

Baca Juga: Suku Bunga Acuan BI Naik, Bunga Kredit Mikro Bisa Terkerek?

1. Inflow di instrumen SRBI capai Rp19,77 triliun

Inflow Deras Masuk ke RI usai BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 BpsIlustrasi Obligasi/Surat Berharga (IDN Times/Aditya Pratama)

Aliran modal asing yang masuk ke instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp19,77 triliun dengan rincian Rp16,19 triliun pekan pertama dan Rp3,58 triliun di pekan kedua. 

Adapun Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) adalah surat berharga dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dengan menggunakan underlying asset berupa surat berharga milik Bank Indonesia.

Dengan masuknya aliran modal asing pada pekan pertama dan kedua ini, Perry Warjiyo menegaskan bahwa pasar merespons langkah BI menaikkan suku bunga acuan ke level 6,25 persen. 

"Ini membuktikan respons kebijakan BI rate dan suku bunga(SRBI) itu memang berhasil menarik masuk aliran modal asing yang pada pekan berikutnya ini menunjukkan perkembangan yang lebih baik," tegas Perry.

2. Ekonomi makro RI lebih baik pasca-RDG BI

Inflow Deras Masuk ke RI usai BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 BpsIlustrasi Suku Bunga (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, Perry mengatakan kondisi global mengalami perkembangan yang lebih baik setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) 23-24 April 2024. Adapun, kondisi ekonomi makro lebih baik dari yang kita perkirakan.

Dengan demikian, dia menilai perbaikan ini juga dipengaruhi kebijakan yang dirilis BI untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. 

"Ini menunjukkan pasar investor dalam negeri dan luar negeri menyambut baik kenaikan suku bunga BI rate dan SRBI. Ini sudah sesuai arah kita perkembangan lebih baik," tegas Perry. 

Baca Juga: Rupiah Terus Melemah, Akhirnya BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Bps

3. Arus modal di pasar shaam masih deras keluar

Inflow Deras Masuk ke RI usai BI Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Bpsilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, di pasar saham aliran modal asing tercatat keluar atau terjadi net outflow pada pekan pertama dan kedua sebesar Rp5,03 triliun. 

Meski demikian, Perry optimistis investor akan kembali masuk di pasar saham sejalan dengan kondisi fundamental ekonomi RI yang tetap tangguh di kuartal I, serta laju rupiah yang bergerak menguat. 

"Kami memperkirakan bahwa saham juga akan terjaid inflow karena prospeknya akan lebih baik," jelas Perry. 

Baca Juga: Suku Bunga Acuan BI Naik, Bunga Kredit Mikro Bisa Terkerek?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya