Jelang Akhir Tahun, Rupiah Melemah di Level Rp15.442,5 per Dolar AS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Jelang akhir tahun 2023, pergerakan rupiah di pasar spot pada awal perdagangan Jumat (29/12/2023) melemah di level Rp15.442,5 per dolar Amerika Serikat (AS).
Rupiah melemah 25 poin atau 0,16 persen dibandingkan penutupan Kamis (28/12/2023) di level Rp15.418 per dolar AS.
1. Hanya tiga mata uang yang melemah terhadap dolar AS
Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 09.13 WIB, selain rupiah ada pula mata uang yang melemah terhadap dolar AS yakni dolar Taiwan melemah 0,29 persen, dan yen Jepang melemah 0,03 persen.
Baca Juga: Turun Rp11 Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp1,13 Juta per Gram
2. Rupiah bakal melemah tipis
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, pergerakan rupiah sepanjang hari ini berpotensi melemah terhadap dolar AS karena ada aksi profit taking yang dilakukan investor.
Editor’s picks
"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang rebound oleh aksi profit taking dalam sesi perdagangan yang tipis di tengah suasana liburan akhir tahun dan absennya data ekonomi penting. Jadi rupiah akan berada di kisaran Rp15.400-Rp15.500 per dolar AS," jelas Lukman.
3. Data ekonomi AS melemah, rupiah berpotensi menguat
Hal berbeda justru disampaikan oleh Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra yang memperkirakan, rupiah masih berpeluang untuk menguat terhadap dolar AS hari ini. Hal ini didukung oleh data ekonomi AS yang lebih buruk dari ekspektasi pasar.
"Data klaim tunjangan pengangguran AS semalam menunjukkan jumlah klaim yang lebih banyak dari perkiraan. Pelemahan data tenaga kerja ini mendukung ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS di semester 1 tahun depan," ungkap Ariston.
Ia menjelaskan, data ekonomi AS pada pekan lalu menunjukkan pelemahan. Hal ini tercermin dari data pertumbuhan ekonomi kuartal III Amerika Serikat yang direvisi turun dari 5,2 persen menjadi 4,9 persen.
"Kemudian ada juga faktor indikator inflasi Core PCE Price Index bulan November dirilis di bawah ekspektasi pasar, 0,1 persen vs 0,2 persen. Dengan demikian, potensi penguatan ke arah Rp15.380-Rp15350, dengan potensi resisten di kisaran Rp15.500 per dolar AS," ucap Ariston.
Baca Juga: 10 Artis TikTok Terkaya 2023, Kekayaannya Capai 350 Juta Dolar