Kepercayaan Investor Tinggi, Global Bond BNI Oversubscribe 6,4 Kali

Penerbitan global bond strategi diversifikasi

Intinya Sih...

  • BNI menerbitkan obligasi global senilai 500 juta dolar AS atau setara Rp7,9 triliun dengan kelebihan permintaan hingga 6,4 kali saat IPG.
  • Penerbitan global bond merupakan bagian dari strategi diversifikasi sumber pendanaan BNI untuk mendukung pertumbuhan bisnis dalam valuta asing.

Jakarta, IDN Times - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menorehkan prestasi gemilang dalam penerbitan obligasi global senilai 500 juta dolar AS atau setara Rp7,9 triliun. Obligasi yang termasuk bagian dari penerbitan Euro Medium Term Note (EMTN) ini mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 6,4 kali saat initial pricing guidance (IPG).

Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengungkapkan, tingginya minat investor terhadap global bond BNI mencerminkan kepercayaan investor terhadap fundamental dan prospek perseroan.

"Transformasi fundamental yang kami lakukan menarik minat investor untuk membeli global bond BNI. Oversubscribe 6,4 kali menunjukkan tingkat kepercayaan investor yang tinggi terhadap perseroan," kata Novita dalam Program Money Talks Power Lunch, dikutip Kamis (4/4/2024). 

Baca Juga: BNI Tebar Uang Tunai Rp26,6 Triliun untuk Ramadan dan Idul Fitri

2. Penerbitan global bond jadi strategi diversifikasi sumber pendanaan

Kepercayaan Investor Tinggi, Global Bond BNI Oversubscribe 6,4 KaliRingkasan transaksi global Bank BNI. (Dok/Screenshot Bank BNI)

Ia menjelaskan, penerbitan global bond ini merupakan bagian dari strategi BNI untuk mendiversifikasi sumber pendanaan dan mendukung langkah strategis perseroan dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis, tidak hanya di rupiah tetapi juga valuta asing (valas).

Dia menjelaskan, global bond BNI merupakan bagian dari EMTN yang dibentuk pada 6 Mei 2020, yang telah diperbarui pada 22 Maret 2021 dan 26 Maret 2024. Program EMTN ini memungkinkan BNI menerbitkan surat utang secara bertahap dengan jumlah pokok maksimal 2 miliar dolar AS. 

Perlu diketahui, perseroan menyelesaikan roadshow pada 26 Maret 2024 dan pricing pada 27 Maret 2024. Bunga obligasi ditetapkan sebesar 5,28 persen per tahun, menunjukkan tingkat kepercayaan investor terhadap BNI.

2. Transformasi BNI berhasil tingkatkan ROE jadi 15,2 persen di 2023

Baca Juga: BNI Tebar Dividen Rp10,45 Triliun

Kepercayaan Investor Tinggi, Global Bond BNI Oversubscribe 6,4 Kaliilustrasi uang (IDN Times/Mardya Shakti)

Novita memaparkan, BNI sejak 2021 telah melakukan transformasi yang menghasilkan peningkatan Return on Equity (ROE) dari 2,6 persen pada 2020 menjadi 15,2 persen di 2023. Hal ini menunjukkan lompatan tinggi dalam profitabilitas perseroan.

"Transformasi fundamental BNI telah meningkatkan ROE dan menurunkan cost of fund. Tingkat kecukupan permodalan BNI juga meningkat yang tergambar dari rasio kecukupan modal inti atau Tier-1 CAR yang naik dari 16 persen di masa pandemi menjadi 20 persen  saat ini. Hal ini menambah keyakinan investor terhadap fundamental BNI yang kuat," tutur Novita.

3. Sumber likuiditas BNI

Kepercayaan Investor Tinggi, Global Bond BNI Oversubscribe 6,4 Kaliilustrasi uang (IDN Times/Mardya Shakti)

Novita menambahkan, saat ini sumber likuiditas BNI tidak hanya dari penerbitan surat berharga, namun utamanya berasal dari penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).

"Adapun porsi wholesale funding, termasuk di dalamnya penerbitan surat berharga, dalam 3 tahun terakhir hanya sebesar 8 persen  hingga 9 persen dari total liabilitas," ujarnya. 

Dengan demikian, dana yang diperoleh dari hasil penerbitan obligasi ini nantinya akan disalurkan untuk pembiayaan dengan tingkat margin yang menarik, sehingga berdampak positif pada profitabilitas perusahaan

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya