Lelang Sekuritas Rupiah Bank Indonesia Capai Rp168,81 Triliun

30 persen dari SRBI diperdagangkan pasar sekunder

Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan lelang Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) mencapai Rp168,81 triliun per 21 November 2023. 

“Ini antara lain didorong oleh aliran investasi asing senilai Rp27,25 triliun,” kata Perry dikutip, Jumat (24/11/2023). 

Baca Juga: Tok! BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

1. Sebanyak 30 persen SRBI telah diperdagangkan di pasar sekunder

Lelang Sekuritas Rupiah Bank Indonesia Capai Rp168,81 TriliunIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Destry Damayanti menambahkan bahwa sekitar 30 persen dari SRBI telah diperdagangkan di pasar sekunder.

“Ini memang arah kita untuk menciptakan instrumen operasi moneter yang pro-market, jadi itu menggerakkan pasar, sehingga di pasar sekunder itu sudah terjadi peralihan atau transaksi hingga mencapai Rp50 triliun atau sekitar 30 persen,” kata Destry. 

Baca Juga: Jadi Gubernur BI Periode Kedua, Segini Harta Perry Warjiyo

2. SRBI dilelang pertama kali pada 15 September 2023

Lelang Sekuritas Rupiah Bank Indonesia Capai Rp168,81 TriliunIlustrasi uang (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebagai informasi, SRBI dilelang pertama kali pada 15 September 2023 dengan penawaran perdana mencapai Rp29,9 triliun atau 4,2 kali lipat dari target yang senilai Rp7 triliun. Sedangkan pada lelang kedua yakni pada 20 September 2023, penawaran yang masuk mencapai Rp15,6 triliun atau 3,12 kali lipat dari target BI.

SRBI adalah surat berharga dalam mata uang rupiah yang diterbitkan oleh BI sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek, dengan menggunakan underlying asset berupa surat berharga negara (SBN) milik Bank Indonesia.

3. Penawaran tinggi saat penerbitan Surat Valas Bank Indonesia

Lelang Sekuritas Rupiah Bank Indonesia Capai Rp168,81 TriliunKantor Bank Indonesia (BI). IDN Times/Hana Adi Perdana

Dengan demikian, Bank Indonesia berkomitmen akan terus memperkuat inovasi untuk meningkatkan efektivitas kebijakan moneter dalam memastikan inflasi terkendali dan nilai tukar rupiah tetap stabil.

BI juga menerbitkan Surat Valas Bank Indonesia (SVBI) yang disambut baik oleh pasar pada lelang perdana di 21 November 2023 sebagaimana tampak dari tingginya penawaran yang mencapai 266,5 juta dolar AS atau lebih tinggi dari target 200 juta dolar AS Bahkan BI juga  menerbitkan Suku Valuta Asing BI (SUVBI) dengan lelang perdana pada 28 November 2023.

Dengan demikian, berbagai inovasi instrumen ini diharapkan dapat mendukung strategi operasi moneter yang “pro-market" dan dapat menarik aliran modal masuk untuk memperkuat ketahanan eksternal ekonomi Indonesia dari dampak rambatan global. 

Baca Juga: Bank Indonesia: Rupiah Terkendali, So Far So Good

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya