Mantap! Transaksi QRIS di Januari Naik 149,46 Persen

Jumlah pengguna QRIS di Januari capai 46,37 juta

Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyebut transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Januari 2024 tumbuh 149,46 persen secara tahunan atau year on year (yoy) atau mencapai Rp31,65 triliun.

Perry mengatakan, pada Januari 2024 ini kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat. Hal ini didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.

"Nominal transaksi QRIS tercatat tumbuh 149,46 persen yoy dan mencapai Rp 31,65 triliun, dengan jumlah pengguna 46,37 juta dan jumlah merchant 30,88 juta, yang sebagian besar merupakan UMKM," kata Perry yang dikutip, Kamis (22/2/2024).

1. Transaksi digital banking di Januari tembus Rp5.335,3 triliun

Mantap! Transaksi QRIS di Januari Naik 149,46 PersenIlustrasi pertumbuhan bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, Perry mengatakan pada Januari 2024, nilai transaksi digital banking tercatat sebesar Rp5.335,33 triliun atau tumbuh 17,19 persen yoy.

Sedangkan nilai transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 39,28 persen secara yoy mencapai Rp83,37 triliun.

Baca Juga: Cara Mengaktifkan Pembayaran QRIS GoPay, Simak Langkahnya yuk!

2. Transaksi menggunakan kartu ATM, debit hingga kredit naik 2,58 persen

Mantap! Transaksi QRIS di Januari Naik 149,46 PersenIlustrasi transaksi cashless di ATM BRI. (Lifepal)

Adapun nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit mencapai Rp692,32 triliun atau naik sebesar 2,58 persen secara yoy.

"Sementara dari sisi pengelolaan uang rupiah jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Januari 2024 meningkat 9,21 persen yoy menjadi Rp1.015,68 triliun," katanya.

Baca Juga: Pengguna QRIS di Jakarta Tembus 5,6 Juta, Mayoritas Gen Z dan Y

3. BI pastikan kelancaran dan keandalan sistem pembayaran terjaga baik

Mantap! Transaksi QRIS di Januari Naik 149,46 Persenilustrasi melakukan pembayaran (pixabay.com/jarmoluk)

Lebih lanjut, BI memastikan kelancaran dan keandalan sistem pembayaran Bank Indonesia (SPBI) terjaga baik didukung kondisi likuiditas yang memadai.

"SPBI berjalan dengan lancar, aman dan andal serta didukung oleh risiko likuiditas dan risiko operasional yang terjaga," tegasnya.

 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya