Manufaktur RI Ekspansif Terus, Airlangga Pede Bakal Panen Investasi 

PMI Manufaktur Indonesia di level ekspansif selama 22 bulan

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meyakini Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang konsisten di jalur ekspansif selama 22 bulan berturut, bakal mendorong aliran investasi baru ke dalam negeri.

Berdasarkan laporan Standard & Poor’s (S&P), PMI Manufaktur Indonesia pada Juni 2023 berada di level ekspansif untuk ke-22 kalinya, yakni sebesar 52,5 atau naik dari posisi bulan lalu yang sebesar 50,3.

"Terus menguatnya aktivitas ekonomi membuat PMI Indonesia melanjutkan level ekspansif yang stabil dan berkelanjutan selama 22 bulan beruntun. Ini meningkatkan ekspektasi positif pelaku usaha atas kondisi ekonomi Indonesia, sehingga berpeluang dalam menarik investasi baru ke dalam negeri,” kata Menko Airlangga dalam keterangannya, Selasa (4/7/2023).

Baca Juga: Top! 22 Bulan PMI Manufaktur Indonesia Ekspansif

1. Pemerintah dorong daya saing industri

Manufaktur RI Ekspansif Terus, Airlangga Pede Bakal Panen Investasi Unsplash.com

Dia menambahkan di tengah ketatnya persaingan global, pemerintah akan terus mendorong daya saing ekonomi terutama saat kondisi PMI Indonesia ekspansif.

"Peluang permintaan global akan diisi dengan meningkatkan peran Indonesia di rantai pasok global (global value chain/GVC)," tuturnya.

Baca Juga: Mantap, 20 Bulan Berturut PMI Manufaktur Indonesia Ekspansi 

2. Prospek industri manufaktur masih positif

Manufaktur RI Ekspansif Terus, Airlangga Pede Bakal Panen Investasi Ilustrasi pabrik. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Menurut Airlangga, kuatnya permintaan domestik turut mengangkat aktivitas manufaktur nasional. Hal ini tercermin dari meningkatnya jumlah perekrutan tenaga kerja baru yang tembus di angka tertinggi dalam sembilan bulan terakhir.

Secara umum, kinerja perusahaan manufaktur ke depan diproyeksi akan tetap bertahan di level positif.

"Kenaikan penjualan yang didorong oleh permintaan dalam negeri menjadi sentimen utama atas prospek positif ekonomi ke depan," tuturnya.

Baca Juga: Waspada, Menkeu Ingatkan Manufaktur Mulai Merosot

3. Manufaktur Indonesia ungguli banyak negara

Manufaktur RI Ekspansif Terus, Airlangga Pede Bakal Panen Investasi Google

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan kenaikan PMI Manufaktur Indonesia pada Juni sejalan dengan kenaikan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) di Juni 2023 yang mencapai 53,93 atau meningkat 3,03 poin dibandingkan Mei 2023.

Realisasi angka IKI di bulan lalu, merupakan yang tertinggi sejak IKI dirilis November 2022 lalu. Disisi lain, PMI Manufaktur Indonesia pada Juni 2023 juga mampu melampui PMI Manufaktur ASEAN 51,0, Malaysia 47,7, Myanmar 50,4, Filipina 50,9, Taiwan 44,8, Vietnam 46,2, Jepang 49,8, China 50,5, Korea Selatan 47,8, Inggris 46,2, dan Prancis 45,5.

“Kita ketahui industri manufaktur selama ini memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian nasional. Oleh karena itu, pemerintah bertekad untuk fokus menjalankan kebijakan-kebijakan strategis yang mendukung sektor industri seperti menjaga ketersediaan bahan baku dan energi, perluasan pasar, pengoptimalan produk dalam negeri, serta substitusi impor,” paparnya.

Merujuk data United Union Statistics Economics, Indonesia masuk dalam daftar 10 negara manufaktur teratas berdasarkan persentase kontribusi mereka terhadap output manufaktur global. Selain Indonesia, ada negara-negara maju lainnya seperti China, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, India, dan Korea Selatan.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya