Nike Umumkan Bakal PHK 2 Persen Karyawan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nike berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2 persen tenaga kerja dari total karyawannya. Hal ini disampaikan oleh CEO Nike, John Donahoe pada Kamis (15/2/2024) waktu setempat.
Informasi pemangkasan karyawan ini pun telah dikomunikasikan kepada karyawan melalui email internal.
"Meskipun minat terhadap olahraga, kesehatan, kebugaran, dan kenyamanan semakin kuat, kita berada dalam industri yang sangat kompetitif di mana kecepatan dan pelaksanaan menyeluruh sangat penting untuk menang,” kata Donahoe melalui email yang dikutip dari Complex, Jumat (16/2/2024).
Baca Juga: Badai PHK Belum Berhenti, Toast Berencana Pangkas 550 Pekerjanya
1. Nike atur ulang strategi bisnis
Untuk bersaing, Danahoe mengungkapkan Nike harus mengalihkan, dan melepaskan pekerjaan-pekerjaan yang kurang penting untuk menciptakan fokus dan kapasitas yang lebih besar untuk hal-hal yang paling penting.
Secara khusus, email tersebut menyatakan bahwa perusahaan berfokus pada percepatan inovasi dan investasi untuk mencapai peluang pertumbuhan paling signifikan seperti lari, pakaian perempuan, dan Merek Jordan.
2. PHK untuk selaraskan organisasi dengan strategi bisnis
Editor’s picks
Nike menjelaskan pemutusan hubungan kerja merupakan langkah korporasi untuk menyelaraskan organisasinya dengan strategi bisnis. "Ini adalah kenyataan yang menyakitkan dan saya tidak menganggapnya enteng," tulis email tersebut.
Ia mengakui bahwa saat ini Nike tengah tidak menampilkan performa terbaiknya, dan pada akhirnya Danaoe menyebut bahwa kepemimpinannya bertanggung jawab atas (PHK).
Baca Juga: Gelombang PHK Berlanjut, Induk Snapchat Pecat 500 Karyawan
3. PHK diharapkan bis turunkan pengeluaran perusahaan hingga 2 miliar dolar AS
Pemutusan hubungan kerja di Nike ini tidak terduga. Pada bulan Desember, perusahaan mengumumkan bahwa PHK kemungkinan akan segera terjadi. Ini merupakan upaya korporasi untuk menghemat 2 miliar dolar AS selama tiga tahun ke depan.
Hal ini terjadi karena pendapatan penuh Nike diproyeksikan hanya naik 1 persen, jauh lebih kecil dari kenaikan 3,8 persen yang diperkirakan para analis.
Meski demikian, karyawan Nike yang keluar akan ditawari paket layanan dukungan keuangan, kesehatan, dan penempatan tenaga kerja. Prosesnya pun mulai berjalan mulai Jumat pekan ini.