Pemerintah Akui Tidak Mudah Siapkan 3,6 Juta Lapangan Kerja Tiap Tahun

Di Indonesia mencari tempat magang saja susah

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyebut 3,6 juta lapangan kerja harus tersedia setiap tahun di Indonesia, lantaran besarnya jumlah penduduk dengan usia produktif.

"Indonesia sangat besar penduduknya dan setiap tahunnya kita itu menghasilkan sekitar 3,6 juta angkatan kerja baru. Rinciannya dari perguruan tinggi 1,3 juta dan sisanya dari lulusan SMA, SMK, Madrasah Aliyah (MA) dan ada juga yang SMP. Artinya pemerintah harus menyiapkan 3,6 juta lapangan pekerjaan baru, dan tentunya ini bukan pekerjaan mudah," ungkapnya dalam Puncak Perayaan Hari Buruh Internasional, Senin (1/5/2023).

Ia menjelaskan sektor industri belum menjadi harapan pemerintah, lantaran pertumbuhan industri di Indonesia dinilainya belum termasuk dalam industri cukup maju. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Korea Selatan dan Jerman, yang menjadikan industri sebagai harapan untuk menyerap tenaga kerja, lantaran di kedua negara tersebut sudah stabil.

Muhadjir mencontohkan di Jerman, ketika anak-anak lulus dari SMP, banyak dari perusahaan industri sudah mengijon atau memilih siswa-siswa tersebut untuk bekerja di industrinya. Sehingga pada saat SMK, siswa tersebut sudah semi bekerja.

"Jadi saat SMK mereka sudah semi bekerja, karena sudah tidak lagi masuk di laboratorium, tapi betul-betul sudah bekerja di industri dan produk-produknya kompatibel dengan seluruh ekosistem yang ada. Kemudian siklus angkatan kerja disana sudah stabil. Berapa jumlah yang pensiun setahun dan jumlah angkatan kerja baru per tahun sudah bisa dihitung dan masing-masing industri," tuturnya.

Hal berbeda justru terjadi di industri Tanah Air, menurut Muhadjir, pertumbuhan industri di Indonesia masih relatif terbatas. Tak hanya mencari lapangan pekerjaan yang susah, untuk mencari tempat magang atau praktik kerja saja susah.

"Begitu susahnya sehingga kita tidak mungkin mendorong seluruh angkatan kerja Indonesia masuk dunia industri, maka pintu yang paling memungkinkan adalah mereka untuk dunia enterpreneur," tegasnya.

Dengan demikian, kata Muhadjir, adanya kerja sama pemerintah dengan KADIN dan Apindo menjadi pilihan yang strategis, untuk memastikan angkatan kerja Indonesia akan tumbuh menjadi angkatan kerja yang produktif terampil.

Baca Juga: Akselerasi Terciptanya Lapangan Kerja, Kemnaker Galakkan Hal Ini

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya