Pemerintah Mulai Salurkan Bantuan Pangan Beras kepada 22 Juta Penerima

Jumlah penerima beras naik 8 persen

Jakarta, IDN Times - Pemerintah resmi mendistribusikan kembali bantuan pangan beras kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) pada 2024.

Jumlah penerima bantuan pangan beras di tahun 2024 naik sekitar 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 21,3 juta KPM.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan, bantuan pangan beras ini berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) pada awal 2024.

"Pemerintah akan terus melakukan bantuan pangan untuk 22 juta lebih KPM," jelas Arief dalam keterangannya, yang dikutip Rabu (3/1/2023). 

Baca Juga: Penyaluran Bantuan Pangan Beras Tahap Pertama Capai 96 Persen

1. Perubahan database penerima bantuan

Pemerintah Mulai Salurkan Bantuan Pangan Beras kepada 22 Juta PenerimaKepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi. (dok. Bapanas)

Arief mengatakan, database penerima bantuan pangan beras tahun ini berubah. Pada 2024, Badan Pangan Nasional, Bulog, dan Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menggunakan data penyasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE).

Pihaknya juga memastikan data tersebut cukup valid. Sehingga dipastikan distribusi akan tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Adanya bantuan pangan beras ini juga turut andil sebagai salah satu upaya penurunan daerah rentan rawan pangan di 2023,” jelas Arief.

Baca Juga: Pos Indonesia Mulai Distribusikan Bantuan Pangan Beras Tahap Dua

2. Harga beras di tingkat eceran naik 0,48 persen

Pemerintah Mulai Salurkan Bantuan Pangan Beras kepada 22 Juta PenerimaIlustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan harga beras di tingkat eceran naik sebesar 0,48 persen seiring dengan kenaikan harga gabah pada Desember 2023.

“Harga beras eceran pada Desember 2023 naik sebesar 0,48 persen secara month to month (mtm) dan juga naik sebesar 17,07 persen secara year on year,” kata Plt Kepala BPS Amalia Widyasanti dalam Konferensi Pers BPS, Selasa (2/1/2023). 

Berdasarkan data BPS, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan di Desember sebesar Rp13.348,00 per kg atau naik sebesar 0,74 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp13.071,00 per kg atau naik sebesar 0,86 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp12.530,00 per kg atau turun sebesar 0,04 persen.

BPS pun membeberkan beberapa faktor penyebab naiknya harga beras, yakni rantai distribusi eceran dan masalah di penggilingan beras. Harga beras pada Desember 2023 naik sebesar 0,73 persen secara mtm dan naik sebesar 24,07 persen secara (yoy). Begitu pun  harga beras grosir pada yang naik sebesar 0,58 persen secara mtm dan naik 18,44 persen secara (yoy).

Baca Juga: Erick Thohir: Warung Pangan Memperkuat Ekosistem Pangan Nasional

3. Rata-rata harga beras di penggilingan naik

Pemerintah Mulai Salurkan Bantuan Pangan Beras kepada 22 Juta PenerimaIDN Times/Abdul Halim

Sementara itu, rata-rata harga beras di penggilingan pada Desember 2023 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 21,85 persen, 26,03 persen, dan 27,77 persen.

“Selanjutnya adalah rata-rata harga gabah sesuai harga gabah dan beras di penggilingan grosir serta eceran. Harga gabah di tingkat petani pada bulan Desember 2023, harga gabah kering panen (GKP) sebesar 0,12 persen secara month to month dan naik sebesar 19,58 persen secara year on year,” sebut Amalia.

Bahkan harga gabah kering giling (GKG) juga mengalami kenaikan sebanyak 1,7 persen mtm dan naik sebesar 29,37 persen secara (yoy).

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya