Perkuat Pasokan Petrokimia, IIF Salurkan 38,55 Juta Dolar AS ke Polytama

- PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) berkolaborasi dengan PT Polytama Propindo untuk penyaluran pembiayaan senilai 38,55 juta dolar AS.
- Penyaluran pembiayaan dilakukan untuk pengembangan proyek jetty dengan pipa dan spherical tank beserta fasilitas pendukungnya.
- Proyek ini akan memperkuat rantai pasokan Polytama dan mengarah pada sistem yang lebih terintegrasi untuk mengurangi impor polipropilena (PP) di Indonesia.
Jakarta, IDN Times - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menjalin kolaborasi dengan PT Polytama Propindo (Polytama) melalui penyaluran pembiayaan
senilai 38,55 juta dolar AS.
"Sinergi IIF dan Polytama sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) no.
66/2019 untuk memperkuat dan mengintegrasikan industri petrokimia dalam negeri," ucap Chief Financial Officer IIF, Rizki Pribadi Hasan dalam keternagan tertulis, Selasa (31/12/2024).
1. Pembiayaan untuk memperkuat rantai pasok Polytama

Rizki menjelaskan penyaluran pembiayaan tersebut dilakukan untuk pengembangan proyek jetty dengan pipa dan spherical tank dengan kapasitas penyimpanan 1x3.000 ton beserta fasilitas pendukungnya.
Selain itu, proyek ini juga akan memperkuat rantai pasokan Polytama dan mengarah pada sistem yang lebih terintegrasi, sehingga lebih memperkuat posisi Polytama di industri petrokimia.
2. Rencana pengembangan usaha sejalan dengan arahan Presiden untuk optimalkan industri petrokimia

Sementara itu, Presiden Direktur Polytama Joko Pranoto menyampaikan apresiasi atas kepercayaan dan dukungan (pembiayaan) yang diberikan oleh PT IIF.
“Kami sangat mengapresiasi kepercayaan serta dukungan yang diberikan kepada Polytama dalam menjalankan proyek Polypropylene Plant Balongan (PPB) ini. Semoga sinergi antara Polytama dengan IIF semakin solid di masa depan demi mencapai tujuan bersama,” tutur Joko.
Ia menjelaskan rencana pengembangan usaha ini juga sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia dalam optimalisasi Perindustrian petrokimia Tanah Air sebagai upaya penekanan impor kebutuhan polipropilena (PP) dalam Negeri, yang hingga tahun 2023
masih didominasi oleh impor permintaan PP di pasar Indonesia.
"Kerja sama ini menjadi salah satu contoh nyata sinergi yang kuat dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan sektor energi yang mandiri guna memperkuat
daya saing industri nasional," ucapnya.
3. PT IIF bergerak dalam pembiayaan infrastruktur

PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) adalah lembaga keuangan swasta non-bank, yang bergerak dalam pembiayaan infrastruktur dan layanan konsultasi yang dikelola secara profesional dan berfokus pada proyek- proyek infrastruktur yang layak secara komersial.
IIF didirikan pada 15 Januari 2010 atas inisiatif Pemerintah Republik Indonesia bersama dengan lembaga keuangan internasional. Saat ini kepemilikan IIF adalah PT Sarana Multi Infrastruktur/SMI (Persero), Asian Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC) yang merupakan bagian dari World Bank, Deutsche Investitions-und
Entwicklungsgesellschaft (DEG) yang sepenuhnya dimiliki oleh KfW, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).