Pesan Sri Mulyani untuk Menteri Keuangan Selanjutnya: Kerja Baik-Baik 

Pada 2020-2023 penerimaan negara melesat 70 persen

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani berpesan kepada siapa pun calon menteri keuangan kelak yang akan menggantikannya, untuk bekerja dengan baik. Karena jadi menkeu tidaklah mudah, harus mempertimbangkan seluruh kebijakan yang akan diambil. 

"Oleh karena itu, tadi saya bilang menteri keuangan selanjutnya ya itu, kerja baik-baik saja. Artinya, you are going to face this constantly gitu. Penerimaan kalau nanti semua pajaknya dibebaskan, enggak perlu ada Dirjen Pajak dong kalau gitu, ya kan," ucapnya dikutip, Kamis (2/11/2023).

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Senang, Parpol Mulai Belanja untuk Kampanye

1. Ini tantangan menkeu ke depan

Pesan Sri Mulyani untuk Menteri Keuangan Selanjutnya: Kerja Baik-Baik ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Dia mencontohkan, banyak pihak yang meminta agar pungutan pajak terus diturunkan, namun di sisi lain banyak tuntutan untuk menaikkan belanja di berbagai sektor. Hal ini dinilainya akan menjadi tantangan untuk menteri keuangan selanjutnya.

“Saya kalau race to the bottom, di satu sisi penerimaan akan turun habis, birokrasi minta tukin (tunjangan kinerja) naik, meminta infrastruktur dibangun. Jadi kita bingung kan. Penerimaan turun dari pajak, tetapi dari belanja kita meningkat,” tutur Sri Mulyani.

2. Kurun waktu 2020-2024 penerimaan negara melesat 70 persen

Pesan Sri Mulyani untuk Menteri Keuangan Selanjutnya: Kerja Baik-Baik Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Ani sapaan akrabnya, berpesan agar penerimaan negara bisa terus dijaga dengan baik. Berdasarkan catatannya, sejak 2020 hingga 2023 penerimaan negara melesat 70 persen, belanja negara meningkat 23 persen.

Selama periode tersebut, APBN tercatat tumbuh sehat didukung moncernya penerimaan negara imbas durian runtuh dari harga komoditas.

"APBN kita relatif sehat karena penerimaan kita pas boom minyak, komoditas dan ekonominya recover, kita juga me-reform pajak dengan legislasi, harmonisasi, kita mencoba memperbaiki revenue dan spending," tutur Sri Mulyani.

3. APBN hingga September masih surplus Rp67,7 triliun

Pesan Sri Mulyani untuk Menteri Keuangan Selanjutnya: Kerja Baik-Baik IDN Times/Arief Rahmat

Sebagai informasi, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga September  masih mencatatkan surplus sebesar Rp67,7 triliun atau 0,32 persen dari PDB. 

Jika dirinci, pendapatan negara hingga September 2023 terkumpul sebesar Rp2.035,6 triliun atau mencapai 82,6 persen dari target APBN tahun anggaran 2023.

Realisasi pendapatan negara tersebut meningkat 3,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, yang realisasinya hanya Rp1.974,7 triliun. Sejalan dengan itu, realisasi belanja negara telah mencapai Rp1.967,9 triliun atau mencapai 64,3 persen dari pagu 2023. Realisasi belanja negara ini pun tumbuh sebesar 2,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022.

Baca Juga: APBN Sudah 8 Bulan Surplus, sampai Rp67,7 Triliun di September

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya