Menkeu Sri Mulyani Senang, Parpol Mulai Belanja untuk Kampanye

Tahun politik genjot sektor riil

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut, geliat belanja partai politik (parpol) mulai meningkat, jelang pemilihan umum (pemilu) yang akan digelar Februari 2024 mendatang. 

"Saya melihat saat ini partai politik dan politisi mulai mengeluarkan uangnya untuk berkampanye," kata Sri Mulyani dalam acara IOG Convention yang dipantau secara virtual, Rabu (20/9/2023).

Baca Juga: APBN Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat, Sri Mulyani Buka Suara

1. Belanja parpol bakal dongkrak ekonomi

Menkeu Sri Mulyani Senang, Parpol Mulai Belanja untuk Kampanyeilustrasi belanja (IDN Times/Arief Rahmat)

Menkeu mengatakan, belanja partai politik dan politisi tersebut akan memberikan efek ganda untuk perekonomian. Dengan demikian, kinerja ekonomi diyakini dapat terjaga di akhir tahun.

"Demokrasi dan pemilu bukanlah sumber ketidakpastian," tutur Bendahara Umum Negara itu.

"Pemilu adalah sistem demokrasi yang akan dijaga dengan perdamaian, stabilitas, dan kelancaran transisi pemerintahan," jelasnya. 

2. Tensi geopolitik lemahkan ekonomi dunia

Menkeu Sri Mulyani Senang, Parpol Mulai Belanja untuk KampanyeIlustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Ia menjelaskan, ketegangan geopolitik telah memicu perlambatan ekonomi global. Potensi perlambatan yang terjadi di negara-negara maju, termasuk China, akan mempunyai implikasi yang sangat serius bagi kinerja perdagangan global.

"Perlambatan ekonomi global berdasarkan laporan IMF, tahun ini hanya tumbuh 3 persen dibandingkan tahun lalu 3,2 persen (yoy). Sebaliknya laju inflasi global juga masih sangat tinggi sebesar 6,8 persen di tahun ini," tegasnya.

Sementara itu, kondisi ekonomi Indonesia dinilainya terus mengalami akselerasi karena dapat mengelola tekanan inflasi global dan laju manufaktur yang terus menguat. Namun, pemerintah akan terus mewaspadai laju ekspor yang mulai mengalami perlambatan.

"Indonesia adalah negara dengan perekonomian berukuran besar. Selain itu, pemerintah juga memberikan bantalan terhadap permintaan domestik," jelasnya.

3. Tahun politik picu geliat sektor riil

Menkeu Sri Mulyani Senang, Parpol Mulai Belanja untuk KampanyeKetua Banggar DPR RI, Said Abdullah (dok. IDN Times/Istimewa)

Sebelumnya, Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Said Abdullah meyakini, tahun politik akan memberikan insentif (tambahan penghasilan) pada sektor riil. Pasalnya, pemilihan umum (pemilu) akan mendorong konsumsi semua kontestan, baik kontestan pemilu presiden (pilpres) maupun pemilu legislatif (pileg).

"Saya yakin pelaksanaan Pemilu 2024, yang sebagian besar tahapannya dilakukan pada tahun 2023, justru akan memberikan insentif pada sektor riil," kata Said dalam keterangannya. 

Keyakinan tersebut, kata dia, seiring dengan keseluruhan indikator ekonomi nasional yang menunjukkan angka positif. Meskipun berbagai harga komoditas ekspor andalan Indonesia tidak tinggi seperti tahun lalu, namun kinerja masih akan tetap baik. 

"Terjaganya perekonomian nasional dengan tumbuh baik dibandingkan negara negara maju pun berdampak pada terserapnya angkatan kerja, sehingga tingkat pengangguran nasional turun," jelasnya.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Tantangan Ekonomi Usai Pandemik Makin Tak Mudah 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya