PLN Bakal Masuk Bursa Karbon, Jual 1 Juta Ton Unit Karbon

PLN berkomitmen turunkan emisi

Jakarta, IDN Times -   PT PLN (Persero)  akan segera melantai ke bursa karbon Indonesia alias IDX Carbon. PLN pun berpotensi menjadi trader terbesar dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon (Co2).

Langkah yang diambil PLN untuk mendukung pemerintah dalam penurunan emisi  dan mengakselerasi transisi energi.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN Group siap menjadi garda terdepan dalam upaya penurunan emisi melalui peran aktif dalam bursa perdagangan karbon di Indonesia.

Upaya tersebut merupakan wujud komitmen perseroan dalam melakukan transisi energi di tanah air.

"Kami terus mendukung Pemerintah untuk mengembangkan ekosistem perdagangan karbon. Beberapa pilot project telah kami lakukan sehingga hari ini, sistem perdagangan karbon bisa dilakukan," ucap Darmawan dalam keterangannya, Jumat (26/4/2024).

1. PLN sudah miliki sertifikasi penurunan emisi

PLN Bakal Masuk Bursa Karbon, Jual 1 Juta Ton Unit KarbonDirektur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memimpin apel siaga kelistrikan Pemilu 2024, Senin (12/2/2024). Foto PLN

Darmawan menjelaskan, keseriusan PLN dalam memimpin perdagangan karbon di Indonesia adalah dengan mendapatkan Sertifikat Penurunan Emisi (SPE) pertama di Indonesia melalui mekanisme non konversi dengan mekanisme internasional.

"Kita akan segera melantai di bursa karbon dengan penurunan emisi terbesar," ungkap Darmawan.

Baca Juga: PLN Nusantara Power Bidik Perdagangan Karbon 2 Juta Ton

2. PLN akan melakukan perdagangan karbon secara langsung

PLN Bakal Masuk Bursa Karbon, Jual 1 Juta Ton Unit KarbonIlustrasi Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Tidak hanya terdaftar di bursa, PLN juga melakukan perdagangan karbon secara langsung dengan melingkupi 3 dari 4 aspek perdagangan karbon, yaitu perdagangan emisi secara langsung.

"offset emisi secara langsung, dan perdagangan offset melalui bursa. Terlebih lagi, PLN sudah memiliki platform PLN Climate Click di mana aktivitas perdagangan karbon, baik perdagangan emisi dan offset emisi, sudah mulai dilakukan sejak 8 September 2023 lalu," jelasnya.

3. PLN bakal luncurkan aplikasi climate click

PLN Bakal Masuk Bursa Karbon, Jual 1 Juta Ton Unit KarbonIlustrasi para personel PLN dalam menyalurkan energi listrik ke masyarakat. Foto PLN

Darmawan menjelaskan saat PLN masuk bursa di beberapa  waktu ke depan, maka PLN akan langsung menjadi pemilik SPE dengan penurunan emisi terbesar.

"Kami juga akan meluncurkan aplikasi PLN Climate Click yang sudah siap digunakan untuk carbon trading  yang belum dimiliki perusahaan lain tambahnya," jelasnya.

Lebih lanjut Darmawan mengungkapkan, unit pembangkit berbahan bakar gas pertama di Indonesia, pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Blok 3 Muara Karang akan memimpin langkah pembangkit PLN masuk ke bursa karbon.

PLTGU ini telah memiliki SPE gas rumah kaca (GRK) dari Kementerian LHK dan tercatat berhasil menurunkan karbon dioksida setara hampir 1 juta ton di tahun 2022.

4. PLTGU Blok 3 gunakan 100 persen bahan bakar gas

PLN Bakal Masuk Bursa Karbon, Jual 1 Juta Ton Unit KarbonPLTGU Jawa-1 siap beroperasi (Dok Pertamina)

PLTGU Blok 3 Muara Karang telah menggunakan 100 persen bahan bakar gas yang telah diregasifikasi dari LNG pada Floating Storage and Regassification Unit (FSRU) dengan menggunakan suplai LNG. PLTGU ini juga dilengkapi dengan teknologi gas turbin terbaru dan paling efisien yang menggunakan metode Combine Cycle.

"PLN saat ini tidak hanya menyediakan listrik tetapi menghadirkan energi yang rendah emisi, itu dari mana? Ya tentu bersumber dari pembangkit energi baru terbarukan. Kami membangun skenario transisi energi yang ambisius melalui Accelerated Renewable Energy Development secara agresif dengan menambahkan porsi pengembangan energi terbarukan hingga 75 persen di tahun 2040 dengan  25 persen diantaranya dari gas alam," ucap Darmawan.

Baca Juga: PLN Nusantara Power Bidik Perdagangan Karbon 2 Juta Ton

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya