Puji Kinerja Bos BRI, Jokowi: Harusnya Pak Sunarso Diberi Nobel
Intinya Sih...
- Jokowi mengusulkan Dirut BRI, Sunarso, untuk mendapatkan nobel karena kontribusinya dalam memberdayakan UMKM dan memimpin holding ultra mikro.
- Holding UMi mampu meningkatkan aksesibilitas pelaku usaha ultra mikro ke layanan keuangan resmi dengan melonjaknya jumlah nasabah.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo (Jokowi) mengusulkan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI, Sunarso untuk memperoleh Nobel karena kontribusinya memberdayakan UMKM serta memimpin holding ultra mikro atau UMi. Pasalnya, holding itu mampu meningkatkan aksebilitas pelaku usaha ultra mikro ke layanan keuangan resmi.
Ia menyampaikan, nasabah Holding UMi melonjak tajam mencapai 8,2 juta nasabah yang bisa memberikan kredit sampai Rp10 juta, lalu nasabah PNM Mekaar mencapai 15,2 juta untuk kredit sampai Rp25 juta, dari awalnya hanya 400 ribu nasabah pada 2015.
"Grameen Bank, Bapak Muhammad Yunus (bankir asal Bangladesh) itu dapat nobel karena Grameen Bank memiliki nasabah 6,5 juta. Ini harusnya Pak Dirut Sunarso sudah diberi Nobel seharusnya," ucapnya saat Pembukaan BRI Microfinance Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (7/3/2024).
Baca Juga: UMKM Binaan BRI Sulap Batok Kelapa Jadi Kerajinan Tangan
1. Belum ada yang usulkan dirut BRI dapat nobel
Meski capaian yang baik dari bos BRI, ia pun berseloroh alasan dirut BRI belum mendapatkan Nobel karena belum ada yang mengusulkan. Jokowi pun meminta pihak terkait untuk bisa mengurusi rencana pemberian nobel tersebut.
"Mungkin belum dapat (Nobel) karena tidak ada yang mengusulkan, mungkin bisa diurus untuk urusan-urusan Nobel," ucapnya.
2. Nasabah PNM Mekaar naik signifikan
Editor’s picks
Menurutnya, loncatan capaian nasabah PMM Mekaar dari 400 ribu menjadi 15,2 juta juga patut diapresiasi karena kredit yang berhasil disalurkan mencapai Rp244 triliun dibandingkan 2015 senilai kurang lebih Rp800 miliar.
"Angka lompatannya besar sekali. Waktu saya ke lapangan, saya ketemu nasabah mulai muncul perbaikan-perbaikan produk dari sisi kemasan atau packaging," ujarnya.
Baca Juga: Kontribusi UMKM ke PDB 61 Persen, Jokowi: Kita Beri Perhatian Khusus
3. Pemerintah gelontorkam Rp46 triliun untuk subsidi KURA
Menurutnya, kekuatan dari sisi UMKM harus terus didorong melalui berbagai kebijakan pemerintah. Ini mengingat peranan UMKM terhadap ekonomi cukup besar.
"UMKM memberikan kontribusi terhadap PDB ekonomi kita 61 persen, penyerapan tenaga kerja 97 persen dari angkatan kerja yang kita miliki," ungkapnya.
Di sisi lain, pemerintah juga memberikan dukungan dari sisi anggaran subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp46 triliun.
"Pemerintah juga ikut (mendorong kesejahteraan UMKM), jangan keliru, untuk KUR. Itu subsidi pemerintah Rp46 triliun agar bunganya bisa turun di angka 3 persen untuk usaha mikro dan usaha kecil 6 persen," ucapnya.
Bahkan, Kepala Negara pun memberikan ilustrasi apabila anggaran sebesar Rp46 triliun bisa digunakan untuk kebutuhan pembangunan, maka biaya tersebut dapat dipakai dalam rangka membangun 40 waduk.
"Jangan dipikir itu juga angka kecil, Rp46 triliun itu angka gede, itu kalau dibuat waduk jadi 40 waduk itu,” ucap Jokowi.