Pupuk Kaltim Mulai Proses Revamping Pabrik Tertua

Pabrik tertua Pupuk Kaltim sudah beroperasi sejak 1984

Intinya Sih...

  • Pabrik tertua Pupuk Kaltim beroperasi sejak 1984.
  • Proses revamping dimulai dengan pemasangan tiang pancang perdana pada Jumat (3/5/2024).
  • Revamping bertujuan meningkatkan efisiensi energi, menciptakan produk kompetitif, dan mendukung program dekarbonisasi pemerintah.

Jakarta, IDN Times - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) memulai proses pembaruan (revamping) pabrik tertuanya di Bontang, Kalimantan Timur. Proses itu dimulai dengan pemasangan tiang pancang perdana (first piling) pada Jumat (3/5/2024).

Revamping pabrik ini adalah wujud komitmen dan inisiatif Pupuk Kaltim dalam memimpin transformasi hijau industri pupuk dan petrokimia Indonesia. 

Baca Juga: Sudah Siap, Pupuk Kaltim IPO Tunggu Perintah Erick Thohir

1. Proses revamping dimulai pada 1 November 2023

Pupuk Kaltim Mulai Proses Revamping Pabrik TertuaPresiden Joko “Jokowi” Widodo melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Pupuk Fakfak di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, pada Kamis, 23 November 2023. (dok. Sekretariat Presiden)

Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo menyebutkan, proses first piling dan safety commitment ceremony ini adalah momen yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan proyek. Tiang pancang dalam first piling ini akan menopang struktur atau peralatan yang berada di atasnya.

"Komitmen kami terhadap keselamatan juga harus menjadi landasan bagi upaya kita bersama. Bagi Pupuk Kaltim, keselamatan bukan sekadar persyaratan, namun merupakan nilai fundamental yang kami junjung tinggi," ucap Budi.

Adapun proses revamping dimulai dengan penandatanganan kontrak pada 1 November 2023 silam, lalu dilanjutkan dengan first pilling dan penandatanganan komitmen keselamatan (safety commitment ceremony).

2. Pabrik tertua pupuk Kaltim bakal tingkatkan efisiensi energi

Pupuk Kaltim Mulai Proses Revamping Pabrik TertuaPeresmian PT Kaltim Amonium Nitrat di Bontang Kalimantan Timur, Kamis (29/2/2024). Foto Sekretariat Presiden

Sebagai salah satu bentuk aktivitas revamping, Pupuk Kaltim juga akan melakukan penambahan alat dan pembaruan atau modifikasi untuk alat yang sudah ada.

"Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk amonia dan urea eksisting Pupuk Kaltim sehingga tidak hanya dapat melahirkan produk berkualitas untuk mendukung ketahanan pangan nasional, tetapi juga mampu bersaing di pasar global," ucapnya.

Pabrik tertua Pupuk Kaltim yang telah beroperasi sejak 1984 ini akan diperbarui demi meningkatkan efisiensi energi dalam operasional pabrik, menciptakan produk yang lebih kompetitif, serta berkontribusi pada program dekarbonisasi pemerintah.

Untuk proyek yang ditargetkan selesai pada akhir 2025 ini, Pupuk Kaltim menggandeng PT Tripatra Engineers & Constructors selaku kontraktor Engineering, Procurement and Construction (EPC).

Baca Juga: Pupuk Kaltim: Stok Pupuk Nasional Aman Jelang La Nina

3. Pabrik 2 ditargetkan bisa turunkan konsumsi energi 4 MMBtu/ton amonia

Pupuk Kaltim Mulai Proses Revamping Pabrik TertuaIlustrasi Perkembangan Ekonomi Digital. (IDN Times/Aditya Pratama)

Apabila sudah beroperasi penuh setelah revamping, Pabrik ini diperkirakan bisa meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi konsumsi gas yang berdampak pada penurunan emisi CO2.

"Nantinya Pabrik 2 juga dapat menurunkan konsumsi energi sebesar 4 MMBtu/ton amonia, sehingga turut menekan emisi CO2 setara dengan penurunan emisi sebesar 110.000 ton CO2 per tahun," tegasnya.

Selain revamping Pabrik 2, Pupuk Kaltim terus gencar menggagas berbagai inisiatif untuk mendukung pencapaian target dekarbonisasi melalui beberapa program.

Upaya itu mulai dari pembangunan pabrik soda ash, community forest (program penanaman pohon dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah), hingga pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan, salah satunya dengan penjajakan teknologi clean ammonia.

"Upaya dekarbonisasi ini menargetkan penurunan emisi karbon sebanyak 32 persen di 2030 sebagai bentuk dukungan program pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission," jelasnya. 

Baca Juga: Butuh Dana Rampungkan Pabrik Fakfak, Pupuk Kaltim Jadi IPO?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya