Realisasi Penyaluran Pupuk Subsidi Tembus 3,83 Juta Ton

Uji coba digitalisasi kios telah diterapkan di 5 provinsi

Jakarta, IDN Times - PT Pupuk Indonesia menyebut realisasi penyaluran pupuk bersubsidi secara nasional hingga Jumat (28/7/2023) telah mencapai 3,83 juta ton.

"Rincian penyaluran pupuk tersebut, terdiri dari Urea sebesar 2,25 juta ton dan pupuk NPK 1,55 juta ton," ucap SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, dalam keterangannya, Rabu (2/8/2023).

1. Rincian stok pupuk bersubsidi secara nasional

Realisasi Penyaluran Pupuk Subsidi Tembus 3,83 Juta TonIlustrasi pengepakan pupuk UREA. (Dok. PT Pupuk Indonesia)

Stok pupuk bersubsidi secara nasional yang tersedia di gudang lini III atau tingkat kabupaten tercatat 853.255 ton, setara 353 persen dari ketentuan minimum yang ditetapkan Pemerintah.

Adapun rinciannya adalah Urea sebesar 513.604 ton dan NPK sebesar 339.651 ton per tanggal 31 Juli 2023.

"Penyerapan pupuk bersubsidi biasanya akan kembali meningkat saat memasuki musim hujan yang biasanya terjadi pada akhir tahun. Pada kesempatan ini, kios-kios akan kembali meningkatkan stoknya,” jelasnya.

Baca Juga: Pupuk Kaltim Pastikan Keamanan Distribusi 252.443 Ton Pupuk Subsidi

2. Digitalisasi kios mudahkan petani tebus pupuk

Realisasi Penyaluran Pupuk Subsidi Tembus 3,83 Juta TonSistem digitalisasi RMS yang diterapkan Pupuk Indonesia digunakan distributor dan kios pupuk untuk memproses penjualan pupuk retail, komersial, maupun pupuk subsidi atau PSO. (Dok. Pupuk Indonesia)

PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan bakal terus meningkatkan kemampuan dan pelayanan dalam penyaluran pupuk bersubsidi.

Salah satunya adalah sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman distributor dan kios terkait regulasi, hingga mendukung penerapan digitalisasi kios memudahkan petani menebus pupuk bersubsidi.

Menurut Wijaya, digitalisasi kios akan mengubah secara drastis proses administrasi kios, dari yang sebelumnya mengisi banyak formulir kertas kini semua terekam secara digital.

Dengan demikian, setiap transaksi penebusan pupuk bersubsidi tercatat secara real time, sehingga meningkatkan transparansi hingga ketepatan penerima pupuk bersubsidi.

“Selain itu digitalisasi kios juga dapat meningkatkan pelayanan kepada petani, karena petani cukup membawa KTP untuk menebus pupuk bersubsidi pada kios-kios resmi,” jelas Wijaya.

3. Digitalisasi kios bakal diperluas

Realisasi Penyaluran Pupuk Subsidi Tembus 3,83 Juta TonPemerintah mulai uji coba atau soft launching digitalisasi penebusan pupuk subsidi di Provinsi Bali. (Dok. Pupuk Indonesia)

Peningkatan kemampuan dan pelayanan penyaluran pupuk bersubsidi, lanjut Wijaya, juga dilakukan dengan menerapkan digitalisasi kios.

Hingga saat ini, Pupuk Indonesia telah melakukan uji coba digitalisasi kios di lima provinsi, yaitu Bali, Aceh, Bangka Belitung, Riau, dan Kalimantan Selatan.

"Dalam waktu dekat, Pupuk Indonesia bersama Kementerian Pertanian akan terus memperluas wilayah penerapan digitalisasi kios," jelasnya.

Baca Juga: Pupuk Indonesia Gelontorkan 2,06 Juta Ton Pupuk Bersubsidi

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya