Rupiah Ditutup Ambruk Lawan Dolar AS, ke Level Rp15.858

Rupiah melemah hingga 65 poin

Intinya Sih...

  • Rupiah ditutup di level Rp15.858 per dolar AS, melemah 65 poin atau 0,41 persen dari sehari sebelumnya
  • Mayoritas mata uang Asia melemah terhadap dolar AS, termasuk won Korea, dolar Singapura, ringgit Malaysia, dan yen Jepang

Jakarta, IDN Times - Pergerakan rupiah di pasar spot ditutup pada level Rp15.858 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan Rabu (27/3/2024).

Rupiah melemah 65 poin atau 0,41 persen dari sehari sebelumnya di level Rp15.792,5 per dolar AS. Pelemahan mata uang Garuda mengikuti mata uang lainnya di kawasan Asia. 

1. Mata uang di kawasan Asia kompak melemah

Di Asia, mayoritas mata uang melemah terhadap dolar AS. Won Korea terkoreksi 0,69 persen disusul dolar Singapura yang melemah 0,17 persen.

Kemudian ringgit Malaysia lesu 0,19 persen, rupee India terdepresiasi 0,04 persen, yen Jepang terkoreksi 0,11 persen. Sementara dolar Taiwan susut 0,33 persen, dan bath Thailand ambles 0,34 persen 

Sedangkan peso Filipina menguat 0,19 persen. Begitu juga dengan dolar Hongkong terkerek 0,01 persen.

Baca Juga: Rupiah Ambles ke Rp15.850 Pagi Ini Dihantam Data Ekonomi AS

2. Data ekonomi AS picu rupiah menguat

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menyampaikan, dolar AS masih menguat terhadap mata uang lainnya, dengan indeks dolar AS tetap di atas 104. Dia mengaitkan kenaikan harga barang tahan lama di AS sebagai indikator permintaan atau konsumsi yang kuat, yang dapat mendorong inflasi.

Kemarin, statistik mengenai pesanan barang tahan lama di Amerika Serikat pada Februari menunjukkan peningkatan sebesar 1,4 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yang mengalami penurunan sebesar 6,9 persen.

“Melihat data AS yang bagus, pasar mewaspadai ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS tahun ini. Pasar menunggu data PDB dan inflasi AS yang akan dirilis hari Kamis dan Jumat malam. Ini mungkin yang menyebabkan dolar AS masih menguat terhadap nilai tukar lainnya,” tuturnya.

Baca Juga: Daftar 42 Uang Rupiah yang Ditarik BI 1992-2023, Cek Cara Tukarnya!

3. Tensi geopolitik juga membuat dolar perkasa

Di sisi lain, meningkatnya ketegangan geopolitik yang melibatkan Israel dan Rusia, kata Ariston, dapat membuat pasar keuangan menjadi tidak stabil.

Dalam situasi tersebut, investor cenderung mencari perlindungan dengan mengalihkan sebagian dari aset mereka ke mata uang yang dianggap aman, seperti dolar AS dan emas.

Akibatnya, dolar AS memiliki peluang untuk menguat terhadap mata uang lain, termasuk rupiah, karena adanya permintaan yang lebih tinggi untuk dolar AS sebagai aset aman.

"Oleh karena itu, dolar AS berpeluang menguat terhadap rupiah hari ini,” ujarnya.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya