Rupiah Kokoh, Ditutup Menguat ke Level Rp16.083 per Dolar AS

Rupiah menguat 102 poin dibandingkan hari sebelumnya

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah di pasar spot mampu mempertahankan penguatan hingga akhir perdagangan Jumat (3/5/2024). Mata uang Garuda pada penutupan perdagangan parkir di level Rp16.083 per dolar Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari Bloomberg, rupiah menguat 102 poin atau 0,63 persen dibandingkan penutupan penutupan hari sebelumnya di Rp16.185 per dolar AS. 

1. Mata uang di kawasan Asia kompak menguat

Pergerakan rupiah pun sejalan dengan mayoritas mata uang di kawasan, karena hingga pukul 15.00 WIB, won Korea Selatan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia yakni 0,93 persen. 

Selanjutnya, dolar Taiwan dan peso Filipina yang ditutup menguat masing-masing sebesar 0,45 persen dan 0,29 persen. Disusul, ringgit Malaysia yang terkerek 0,24 persen. 

Berikutnya, yen Jepang terangkat 0,23 persen dan dolar Singapura terapresiasi 0,11 persen. Lalu ada rupee India yang naik 0,07 persen

Kemudian, baht Thailand terlihat menguat tipis 0,008 persen terhadap the greenback pada perdagangan hari ini. Sementara itu, dolar Hongkong menjadi satu-satunya mata uang di Asia yang melemah setelah turun tipis 0,03 persen di sore ini.

Baca Juga: Akhirnya! Rupiah Dibuka Menguat ke Level Rp16.088 per Dolar AS

2. Statement The Fed topang penguatan rupiah

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah menguat sejalan dengan respons pasar yang masih menyambut positif pernyataan Jerome Powell yang mengisyaratkan tidak adanya kenaikan suku bunga acuan AS tahun ini.

"Indeks dolar AS terlihat masih menurun pagi ini, bergerak di kisaran 105,25 dibandingkan pada sebelumnya di kisaran 105,77," ucapnya. 

3. Data inflasi April beri sentimen positif ke rupiah

Sementara itu, sentimen positif berasal dari dalam negeri berkaitan dengan data inflasi Indonesia yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada April sebesar 0,25 persen secara bulanan atau month to month (mtm). Sedangkan secara tahunan atau year on year (yoy) terjadi inflasi sebesar 3,0 persen.

"Kemarin data inflasi Indonesia bulan April pun masih terjaga di kisaran target BI, di 3 persen. Hasil ini juga bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah," ucapnya

Baca Juga: Bahlil: Penambahan Saham Mayoritas Freeport Permudah Hilirisasi

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya