Rupiah Makin Tak Berdaya, Dibuka di Level Rp15.920 per Dolar AS 

Faktor eksternal dan internal picu rupiah melemah

Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar AS. Pada pembukaan perdagangan, Rabu (3/4/2024) rupiah berada di level Rp15.920 per dolar AS. 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 23 poin atau 0,14 persen dibandingkan penutupan perdagangan Selasa (2/4/2024) yang berada di level Rp15/897 per dolar AS.

Baca Juga: 8 Saham Paling Moncer di Tengah IHSG yang Kebakaran Pagi Ini

1. Pascadata ekonomi AS, rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS

Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas, Ariston Tjendra, mengatakan, rupiah masih berpotensi melemah seharian terhadap dolar AS. Apalagi data ekonomi AS yang dirilis semalam menunjukkan perekonomian AS masih cukup solid. 

"Potensi pelemahan rupiah hari ini ke area Rp15.950 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp15.860 per dolar AS," ucapnya kepada IDN Times, Rabu (3/4/2024). 

Baca Juga: Rupiah Terus Melemah, BI Ungkap Penyebabnya

2. Data ekonomi AS makin baik

Ia merinci, data jumlah lowongan pekerjaan AS bulan Februari dirilis lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Data pesanan pabrik bulan Februari juga rebound dibandingkan bulan sebelumnya yang menurun.

Hasil ini masih mendukung kebijakan the Fed untuk menahan suku bunga acuannya lebih lama. Yield obligasi AS terutama tenor 10 tahun juga masih bertahan di level tinggi, yakni di kisaran 4,3 persen sehingga aset dolar AS masih menarik untuk pasar.

"Pagi ini indeks saham Asia sebagai aset berisiko terlihat bergerak negatif. Ini bisa mengindikasikan pasar sedang menghindari aset berisiko sehingga rupiah bisa tertekan. Selain itu, ketegangan geopolitik yang masih tinggi setelah serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah juga masih bisa mendorong penguatan dolar AS sebagai aset aman, terhadap nilai tukar lainnya," tegas Ariston. 

Baca Juga: Cara Membayar Fidyah dengan Uang, Besarannya Berapa Rupiah?

3. Gara-gara faktor eksternal dan internal, rupiah berpeluang tembus Rp16 ribu

Melihat berbagai perkembangan terkini, Ariston memperkirakan laju rupiah berpeluang tembus Rp16 ribu per dolar AS yang disebabkan berbagai faktor dari eksternal dan internal. 

"Pelemahan rupiah terhadap dolar AS ini memang tidak bisa dihindari karena faktor eksternal dan internal yang saat ini sedang berlangsung. Karena situasi eksternal, yaitu eskalasi ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah, karena Israel dan Ukraina, karena Rusia, dan sikap the Fed yang tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga acuannya melihat data inflasi AS yang masih belum stabil turun ke target 2 persen," ucapnya. 

Baca Juga: Konsep Power Wheeling Dikhawatirkan Kerek Tarif Listrik Konsumen 

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya