Rupiah Perkasa Seharian, Ditutup Menguat di Rp16.480 per Dolar AS

Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar rupiah di pasa spot tetap perkasa hingga akhir perdagangan pada Senin (3/3/2025) ditutup di level Rp16.480 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, laju rupiah menguat 115,50 poin atau 0,70 persen dibandingkan pada Jumat (28/2) yang berada di level Rp16.596 per dolar AS.
1. Daftar mata uang yang melemah dan menguat
Daftar mata uang di Asia yang mengalami penguatan
- Rupee India menguat 0,14 persen
- Pesso Filipina menguat 0,13 persen
- Dolar Singapura menguat 0,09 persen
- Dolar Hongkong menguat 0,02 persen
- Yen Jepang menguat 0,37 persen
Sementara itu ada sejumlah daftar mata uang yang mengalami pelemahan
- Bath Thailand melemah 0,06 persen
- Ringgit Malaysia melemah 0,09 persen
- Yuan China melemah 0,20 persen
2. Rupiah menguat karena aksi buy on dip
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra menjelaskan, kurs rupiah yang menguat karena adanya aksi buy on dip (membeli saat harga turun) di tengah ancaman penerapan kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Meksiko, Kanada, dan China.
“Di tengah ancaman penerapan kenaikan tarif dari Presiden Trump untuk Meksiko, Kanada dan China, pelaku pasar kembali masuk ke aset berisiko pagi ini. Bisa saja ini sebagai aksi buy on dip karena harga telah tertekan cukup dalam,” ungkapnya.
3. Sentimen eksternal dorong penguatan rupiah
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong rupiah menguat terhadap dolar AS yang melemah ditopang oleh sentimen eksternal.
"Adanya pernyataan menteri perdagangan AS bahwa tarif masih dapat dinamis, memicu harapan pengurangan pada tarif 25 persen terhadap Kanada dan Meksiko," ucap Lukman.