Sentimen Global Tinggi, Cadangan Devisa Diproyeksi Susut di 2024 

Cadangan devisa April turun US$ 4,2 miliar

Jakarta, IDN Times - Posisi cadangan devisa Indonesia diperkirakan akan menurun sepanjang tahun ini. Hal ini karena ketidapastian global yang masih terus dicermati perkembangannya sepanjang semester I 2024.

"Kami melihat bahwa risiko terkait dengan perkembangan global yang tidak menentu masih menjadi perhatian sepanjang semester I 2024," ucap Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, Jumat (10/5/2024).

Baca Juga: Rupiah Lesu, Cadangan Devisa April Tergerus US$4,2 Miliar

1. Sentimen risk off diproyeksi masih terjadi hingga Semester I

Sentimen Global Tinggi, Cadangan Devisa Diproyeksi Susut di 2024 ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Ia menjelaskan sentimen risk off sedang berlangsung di tengah skenario kebijakan suku bunga acuan The Fed yang higher for longer. Kondisi ini pun, dinilainya, akan menghambat aliran moda asing masuk ke Indonesia.

"Sehingga Bank Indonesia harus menstabilkan rupiah," jelas Josua.

2. Ada risiko penurunan surplus neraca dagang akibat normalisasi harga komoditas

Sentimen Global Tinggi, Cadangan Devisa Diproyeksi Susut di 2024 Ilustrasi Perkembangan Ekonomi Digital. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain itu, ada potensi penurunan surplus neraca perdagangan akibat adanya normalisasi harga komoditas dan melemahnya perekonomian negara-negara mitra dagang utama.

Di sisi lain, permintaan domestik Indonesia masih cukup kuat sehingga menimbulkan potensi risiko pelebaran defisit transaksi berjalan.

"(Semester I) biasanya ada faktor musiman seperti pembayaran kupon dan dividen kepada nonresiden, yang biasanya mencapai puncaknya pada kuartal II setiap tahun sehingga berkontirbusi pada pelebaran defisit transaksi berjalan," jelas Josua

Sejumlah risiko ini, kata Josua berpotensi menurunkan posisi cadangan devisa di Semester I 2024.

"Cadangan devisa akhir tahun diperkirakan akan turun menjadi 140-142 miliar dolar AS dibandingkan 2023 sebesar 146,4 miliar dolar AS," ucapnya.

Baca Juga: Bayar Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa Susut Jadi US$145,1 Miliar

3. Melalui stabilisasi rupiah, BI optimistis cadev naik lagi

Sentimen Global Tinggi, Cadangan Devisa Diproyeksi Susut di 2024 Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (VOI)

Sebelumnya, Gbernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis cadangan devisa akan naik kembali setelah turun 4,2 miliar dolar AS menjadi 136,2 miliar dolar AS dibandingkan posisi pada akhir Maret sebesar 140,4 miliar dolar AS.

“Gak usah gundah gulana, gak usah insecure memang wajarnya begitu. Kita kumpulkan waktu panen, sekarang terjadi outflow ya turun tapi kami pastikan stoknya jauh lebih cukup dari yang kita perlukan,“ kata Perry dalam Taklimat Media, Rabu (8/5/2024).

Selain itu, BI juga telah melakukan intervensi dengan menaikan BI Rate sebesar 25 bps ke level 6,25 bps dan SRBI. Langkah ini pun sudah terbukti ampuh untuk memperkuat nilai tukar rupiah dan juga menarik inflow.

Diketahui, cadangan devisa merupakan salah satu instrumen melakukan stabilisasi rupiah. Alhasil cadev dipastikannya akan naik di saat terjadi inflow dan surplus neraca perdagangan yang besar.

“Stabilitas nilai tukar rupiah itu akan meningkatkan cadangan devisa ke depan. Kami akan mmastikan cadangan devisa akan naik,” ucap Perry.

Baca Juga: Apa Itu Devisa yang Diraup Singapura dari Konser Taylor Swift?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya