Sepekan Terakhir, Aliran Modal Asing Kabur Rp1,61 Triliun

Rupiah ditutup melemah pada Jumat (12/1/2024)

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia mencatat aliran modal asing keluar dari pasar keuangan dalam negeri sebesar Rp1,61 triliun untuk periode 8-11 Januari 2024. 

"Nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp1,61 triliun, terdiri dari  jual neto Rp3,21 triliun di pasar SBN, beli neto Rp2,08 triliun di pasar saham, dan jual neto Rp0,48 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," ungkap Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono dalam keterangan tertulis yang dikutip, Sabtu (13/1/2024). 

Baca Juga: Mantap! Aliran Modal Asing Masuk Rp6,82 Triliun

1. Masuknya inflow berdampak positif ke penurunan CDS

Sepekan Terakhir, Aliran Modal Asing Kabur Rp1,61 TriliunIDN Times/Aditya Pratama

Secara year to date atau sejak 1-11 Januari 2024 terjadi aliran modal asing masuk dari Rp3,11 triliun di pasar SBN, beli neto Rp5,96 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp7,22 triliun di SRBI.

Masuknya aliran modal asing secara year to date, pun berdampak positif terhadap premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun per 11 Januari sebesar 72,48 bps atau turun dibandingkan per 4 Januari 2024 sebesar 74,98 bps. 

"Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,70 persen pada Kamis (11/1) dan turun ke level 6,62 persen pada Jumat (12/1/2023," jelas Erwin. 

Sementara untuk indeks dolar (DXY) menguat ke level 102,29 dan yield UST (US Treasury) dengan tenor 10 tahun turun ke level 3,966 persen.

2. Rupiah ditutup melemah tipis

Sepekan Terakhir, Aliran Modal Asing Kabur Rp1,61 Triliunilustrasi receh (freepik.com/ raoulbunda)

Selain itu, BI juga melaporkan perkembangan nilai tukar 8 sampai 12 Januari 2024,  tercatat, nilai tukar per hari Kamis (11/1/2024), rupiah ditutup di level (bid) Rp15.545 per dolar AS, dan dibuka pada level (bid) Rp15.550 per dolar AS pada Jumat (12/1/2024).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar atau kurs rupiah melemah tipis di level Rp15.550 per dolar AS. Rupiah lesu 1,50 poin atau 0,01 persen terhadap dolar AS dibandingkan penutupan Kamis (11/1/2024). 

Baca Juga: AS Terancam Gagal Bayar Utang, BI: Aliran Modal Asing Deras Masuk RI

3. Inflasi AS hingga serangan ke Yaman jadi sorotan

Sepekan Terakhir, Aliran Modal Asing Kabur Rp1,61 TriliunIlustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, meskipun inflasi Consumer Price Index (CPI) di AS tumbuh lebih besar dari perkiraan pada Desember, pasar tenaga kerja yang cukup tahan banting membuat kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh the Fed lebih kecil.

Meskipun demikian, para pelaku pasar tampaknya lebih yakin bahwa the Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada Maret 2024, meskipun beberapa pejabat bank sentral AS menentang ekspektasi tersebut.

Selain itu, sorotan juga tertuju pada serangkaian serangan yang diluncurkan oleh pasukan AS dan Inggris terhadap kelompok Houthi di Yaman, sebagai tanggapan terhadap serangan kelompok tersebut terhadap kapal-kapal di Laut Merah, yang juga terkait dengan eskalasi perang Israel-Hamas.

“Langkah ini juga menandai meluasnya perang Israel-Hamas, yang dipandang sebagai pendorong utama agresi Houthi baru-baru ini,” ujar Ibrahim.

Baca Juga: Yaman Membara, KBRI Muscat Siapkan Safe House untuk WNI

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya